Angin Kencang Merusak Puluhan Rumah di Bogor dan Kendal

Ilustrasi. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Puluhan rumah mengalami kerusakan karena angin kencang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Di Kabupaten Bogor angin kencang menerjang 16 rumah warga pada Jumat (3/6), sementara di Kendal 20 rumah rusak ringan, Minggu, (5/6).

Hasil pemantauan di lokasi angin kencang menyebabkan pohon tumbang, menutup akses jalan dan menimpa rumah warga di beberapa titik di Kecamatan Kendal.

Pohon tumbang yang menutup akses jalan dan menimpa rumah telah dilakukan pemotongan dan pembersihan oleh petugas, kondisi jalan telah kembali normal dan dapat dilalui.

Tim kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal melaporkan 5 titik lokasi terdampak angin kencang yakni di Kecamatan Kendal, yakni Kelurahan Karangsari, Patukangan, Kebondalem, Pakauman dan Pegulon.

Beberapa rumah dengan kerusakan ringan pada bagian atap rumah di Kelurahan Karangsari telah dilakukan perbaikan oleh warga secara mandiri. Petugas gabungan juga terus melakukan pendataan dan evakuasi pohon tumbang di beberapa titik lokasi.

Selain rumah warga yang terdampak, petugas juga melaporkan satu rumah makan rusak berat, satu rumah makan rusak ringan dan dua unit kendaraan roda empat rusak sedang.

Di Kabupaten Bogor kejadian angin kencang bersamaan dengan hujan lebat. BPBD Kabupaten Bogor melaporkan wilayah terdampak di Desa Leuwi Liang, Kecamatan Citeureup. BPBD setempat merinci rumah rusak ringan berjumlah 12 unit, sedangkan rusak sedang 4 unit.

BPBD menginformasikan 63 jiwa terdampak dan tidak ada laporan korban luka-luka akibat kejadian ini.

Menyikapi adanya fenomena angin kencang yang kerap terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D, mengatakan, angin kencang merupakan peristiwa hidrometeorologis yang meningkat intensitasnya pada masa peralihan musim, umumnya terjadi di peralihan musim panas ke musim penghujan.

Jika terjadi cuaca ekstrem, warga diimbau tetap tenang dan tidak keluar rumah apabila tidak darurat, tidak berlindung di bawah pohon, bangunan semi permanen, dan baliho.

Warga juga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan menghadapi angin kencang seperti memastikan kekuatan struktur atap rumah. Selain itu, warga dapat memangkas ranting-ranting pohon yang berada di sekitar rumah dan sekitar akses jalan.

Exit mobile version