Hari Maritim dan Jatidiri Sebagai Poros Maritim Dunia

Tol laut. FOTO: DARILAUT.ID

Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R Agus H Purnomo mengatakan, perayaan Hari Maritim Nasional sebagai momentum bagi institusi dan jajarannya untuk mengoptimalkan sektor maritim. Hal ini untuk mendukung rencana Pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Sejak awal pemerintahan, Presiden RI Joko Widodo dengan program Nawa Cita telah menggagas penguatan jati diri Indonesia sebagi negara maritim. Presiden Joko Widodo juga memiliki visi untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang dapat dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim.

Saat ini, Pemerintah memiliki fokus untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan yang disertai dengan pembangunan industri maritim yang kuat. Termasuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat sehingga nantinya kemandirian maritim dapat terwujud.

Dibawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya terus memberikan pelayanan terbaiknya dan menunjukkan hasil yang dapat memperkuat sektor kemaritiman di Indonesia.

“Berbekal kemandirian maritim, maka ke depan kami optimis akan mampu mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar dan disegani bangsa lain di dunia,” kata Agus.

Sejalan dengan hal tersebut, pada momentum Hari Maritim Nasional ini diharapkan seluruh instansi dan stakeholder terkait dapat berpartisipasi aktif memberikan dukungan dalam pembangunan sektor transportasi laut. Khususnya, keselamatan pelayaran dan konektivitas melalui terobosan-terobosan yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut tentu akan membuktikan bahwa secara bertahap, Indonesia bisa meraih kemandirian sebagai negara maritim yang besar.

Sebagai contoh, untuk keselamatan pelayaran, penetapan Traffic Seperation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok oleh International Maritime Organization (IMO). TSS akan diberlakukan mulai Juni 2020. Hal ini menunjukan keberadaan Indonesia di kancah Internasional sebagai negara berdaulat yang peduli terhadap keselamatan pelayaran.

Terkait konektivitas antar wilayah di Indonesia, pelaksanaan Tol Laut telah memberikan kontribusi dan manfaat khususnya dalam menekan angka disparitas harga. Selain itu, meningkatkan pemerataan ekonomi, sehingga tol laut menjadi tonggak baru menekan disparitas harga yang terjadi selama ini antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia.

Kedua hal tersebut merupakan sebagian dari pencapaian Indonesia di sektor maritim untuk tahun 2019 ini yang tentunya tidak terlepas dari peran penting Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang maritim yang andal dan mumpuni untuk membawa Indonesia maju.

Tahun ini, Ditjen Perhubungan Laut merayakan Hari Maritim Nasional yang dirangkai sebagai bagian penyelenggaraan Kampanye Keselamatan Pelayaran dan peringatan Hari Maritim Sedunia (World Maritime Day) pada tanggal 26 September yang dirayakan negara anggota IMO.*

Exit mobile version