Kondisi angin topan yang sangat kuat diperkirakan akan bertahan hingga Rabu (26/7) hingga Kamis (27/7).
Menurut JTWC ini adalah sistem yang berbahaya. Sistem ini dapat membawa angin yang merusak, hujan deras yang dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang, gelombang badai dan laut yang ganas.
Tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 12,2 meter (40 feet), kata JTWC.
JTWC mengatakan Doksuri telah menunjukkan konsolidasi dan intensifikasi yang konsisten selama beberapa jam terakhir.
Selama 12 jam ke depan, model global menunjukkan palung tingkat atas yang diposisikan di timur laut Cina akan terus mendorong pelemahan di pegunungan utara Taiwan, yang akan memungkinkan Doksuri untuk melacak ke arah barat laut.
Dalam dua hari ke depan, sistem diperkirakan dapat melacak ke ujung timur laut Luzon. Selanjutnya, Doksuri diperkirakan akan menelusuri Selat Taiwan sebelum mendarat di tenggara Cina.
Faktor lingkungan yang sangat menguntungkan akan memicu intensifikasi cepat yang memungkinkan Doksuri mencapai intensitas puncak 230 km per jam (125 knot), kata JTWC.
Setelah itu, sistem tersebut diperkirakan akan melemah secara perlahan saat bergerak melalui Selat Luzon akibat penurunan arus keluar dan kemudian semakin melemah akibat pendinginan suhu permukaan laut di Selat Taiwan.
Komentar tentang post