Darilaut – Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengembangkan sedikitnya 50 varian ikan nemo.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu, mengatakan, BPBL Ambon telah berhasil mengembangkan hingga 50 varian ikan nemo.
“Melalui keuletan dan kegigihan BPBL Ambon berhasil melakukan teknik kawin silang hingga menghasilkan varian-varian baru yang memiliki corak unik dan diminati pasar dengan harga tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi pembudidaya,” ujarnya, saat meninjau langsung aktivitas pengembangan ikan nemo di BPBL Ambon, pada Jumat (8/3).
Budidaya ikan hias nemo menjadi salah satu sumber pendapatan menjanjikan bagi masyarakat di Maluku.
Untuk mendukung produktivitas budidaya dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, KKP berkomitmen mengembangkan varian ikan Nemo.
Menurut Dirjen Tebe, budidaya menjadi solusi yang dapat mencegah terjadinya kerusakan ekosistem perairan laut Maluku, imbas tingginya permintaan ikan hias nemo.
Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo sebagai kunci pelestarian dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
KKP selalu pastikan pengembangan budidaya ikan hias nemo di Maluku, tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tapi juga mendukung kelestarian ekosistem laut Indoensia, kata Tebe.