Kepala BPBL Ambon, Sarwono mengatakan berbagai langkah strategis telah dilakukan pihaknya untuk memenuhi permintaan benih ikan hias nemo di Maluku.
Dimulai dari benih yang telah dibesarkan di Keramba Jaring Apung sampai ukuran 3-4 cm akan dikirim ke ekportir/reseller di Jakarta, Surabaya dan Bali.
Kemudian dilakukan pembinaan dan pendampingan teknis bagi pembudidaya untuk meningkatkan keterampilan dalam budidaya ikan hias. Selain itu, BPBL Ambon juga telah rutin melakukan kegiatan restocking ikan nemo di perairan Maluku untuk menjaga kelestarian.
Sarwono menjelaskan BPBL Ambon juga telah memberikan berbagai stimulus untuk mendukung budidaya ikan hias nemo seperti benih ikan nemo berkualitas dan sarana prasarana produksi.
Berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi budidaya ikan nemo secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, BPBL Ambon juga telah sampaikan kepada pembudidaya seperti teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) dengan budidaya ikan nemo dengan anemon laut untuk memberikan kondisi yang lebih stabil dan menjaga kualitas air.
Hingga inovasi budidaya ikan nemo dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar dan lebih mudah diterapkan di pembudidaya dengan menggunakan waring pada keramba jaring apung, kata Sarwono.