Jakarta – Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Bank BRI dan Bank Nagari memfasilitasi nelayan dan keluarganya dengan memberikan buku rekening tabungan. Hal ini untuk mendukung program keuangan inklusi serta budaya gemar menabung.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M Zulficar Mochtar mengatakan, BUMN yang berpartisipasi pada kegiatan ini antara lain Bank BRI, Bank Nagari, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan PT Jasindo. Tujuannya untuk lebih mendekatkan nelayan pada mekanisme akses permodalan yang mudah dan fleksibel dari lembaga keuangan dan jaminan perlindungan kecelakaan kerja dari perusahaan asuransi.
“Melalui KUR, keluarga nelayan mampu membuka usaha baru yang memiliki peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu juga bisa menjadi modal dan investasi dalam bisnis perikanan,” ujar Zulficar.
DJPT telah mengadakan kegiatan Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan. Kegiatan Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan ini dilakukan di Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut yaitu bimbingan teknis pengolahan produk perikanan (fillet ikan dan pengolahan bakso ikan Tete serta Pempek Ikan Tete). Kemudian bimbingan teknis perawatan dan perbaikan mesin kapal, fasilitasi pengemasan, branding dan akses pasar. Bimtek penyusunan proposal pengajuan kredit, Expo dan Gerai Pendanaan Nelayan, Gerai Asuransi Nelayan/Awak Kapal, serta Bazar produk diversifikasi usaha.
DJPT juga memberikan peralatan pendukung produksi diversifikasi usaha kepada 100 nelayan dan keluarganya sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan usahanya.
Melalui program diversifikasi usaha nelayan dan keluarganya, pemerintah mendorong dan memotivasi nelayan dan keluarganya dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan kompetensinya untuk menciptakan serta mengembangkan usaha ekonomi produktif sebagai mata pencaharian alternatif. Membantu nelayan memaksimalkan hasil tangkapan, memperkenalkan mereka pada teknologi tepat guna, hingga membantu dari sisi pemasaran.
Menurut Zulficar, kegiatan ini sesuai dengan salah satu Misi Presiden RI yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui menumbuhan kewirausahaan, menguatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mempercepat penguatan ekonomi keluarga dan mengembangkan potensi ekonomi daerah untuk pemerataan pembangunan antar wilayah.
Wanita nelayan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga nelayan dan memiliki peranan yang sangat strategis terhadap ekonomi keluarga. Wanita nelayan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, namun bisa melakukan kegiatan ekonomi produktif.*