Darilaut – Dua ekor paus orca (Orcinus orca) atau paus pembunuh yang terlihat di perairan Olele, Bone Bolango, Gorontalo, Teluk Tomini, pada Jumat (24/5) berjenis kelamin jantan dan betina.
Kemunculan paus orca pada Jumat siang direkam melalui video oleh Yunis Amu, pengelola jasa wisata selam Miguel Diving Gorontalo.
Peneliti kelautan lebih khusus paus orca, Verrianto Madjowa, telah melakukan identifikasi melalui rekaman video, paus pembunuh tersebut berjenis kelamin jantan dan betina yang muncul di perairan Olele Gorontalo.
“Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin ini dapat dilihat melalui sirip punggung. Sirip punggung tegak, berjenis kelamin jantan, sedangkan sirip punggung melengkung seperti bulan sabit jenis kelamin betina,” ujar Verri.
Berdasarkan video yang diambil Yunis Amu, paus orca yang datang sepasang. Namun, menurut Verri, bisa saja ada rombongan lainnya dengan jarak 1 kilo meter karena biasanya paus orca datang ke Teluk Tomini untuk berburu, mencari makan dan mengasuh bayi orca.
Hasil penelitian Verri, paling banyak mangsa atau makanan paus orca di Teluk Tomini adalah ikan-ikan kecil dan penyu (tuturuga).
Informasi dari Yunis Amu, ada yang pernah melihat paus orca sedang memangsa atau berada dengan rombongan lumba-lumba.
Menurut Verri, jenis paus orca juga bisa dilihat dari makanan yang mereka mangsa. Misalnya, di Amerika, ada satu lokasi paus orca yang hanya menyukai ikan salmon chinook.
Terdapat juga paus orca yang datang pergi ke pinggiran pantai, seperti yang terjadi di Teluk tomini.
Verri mengatakan selama ini, tidak pernah ada laporan bahwa di lautan ada paus orca yang mencederai manusia.
Kasus paus orca yang berakibat fatal untuk manusia hanya terjadi di kolam tempat hiburan, sudah ada pelatih yang meninggal saat atraksi dengan paus orca.
Akan tetapi, terdapat laporan tahun 2020-2023 di perairan Spanyol, Portugal atau di Mediterania, paus orca sering merusak kemudi kapal yang sedang berlayar.
Sampai sekarang masih menjadi misteri kenapa paus orca suka merusak kemudi kapal pesiar, diduga mereka hanya suka bermain-main, kata Verri.
Diduga juga kapal-kapal kecil ini saingan paus orca mencari mangsa, mencari ikan, sehingga kapal-kapal kecil ini jadi sasaran orca, banyak kasus di Spanyol dan Portugal.
”Sampai saat ini meskipun ada kasus begitu, belum ada orang yang mati karena orca di alam liar atau di laut,” ujar Verri. (Sulis Dwi Fadjar Baeda)