Darilaut – Dunia yang terus berubah, tidak cukup cepat untuk dipahami oleh satelit atau foto.
Itulah mengapa seri plankton jangka panjang yang ada di Laboratorium Oseanografi Villefranche menjadi penting.
Seri ini menangkap tren yang berlangsung selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun, membantu para ilmuwan membedakan siklus alami dari perubahan yang disebabkan oleh iklim.
“Ketika kami menjelaskan bahwa jika tidak ada lagi plankton, tidak ada lagi kehidupan di lautan,” kata kata Jean-Olivier Irisson, spesialis plankton lainnya di di Laboratorium Oseanografi Villefranche, seperti dikutip dari UN News.
”Dan jika tidak ada lagi kehidupan di lautan, kehidupan di daratan juga tidak akan bertahan lama, maka tiba-tiba orang menjadi jauh lebih tertarik pada mengapa melindungi plankton itu penting.”
Hanya 15 menit di pesisir, di kota Nice, Prancis, yang menjadi tuan rumah Konferensi Kelautan PBB Ketiga (UNOC3) – sebuah pertemuan puncak lima hari mempertemukan para ilmuwan, diplomat, aktivis, dan pemimpin bisnis untuk memetakan arah bagi konservasi laut, pada Senin (9/6) hingga Jumat (13/6) pekan lalu.
Di antara prioritas pertemuan tersebut: memajukan janji ‘30 by 30’ untuk melindungi 30 persen lautan pada tahun 2030 dan membawa Perjanjian Laut Lepas yang bersejarah, untuk melindungi kehidupan di perairan internasional, lebih dekat ke ratifikasi.
Ilmuwan di Laboratorium Oseanografi Villefranche lainnya, Lionel Guidi, menggarisbawahi urgensi upaya yang dipimpin PBB ini, dengan mengatakan: “Semua ini harus dipikirkan secara matang dengan orang-orang yang mampu membuat undang-undang, tetapi berdasarkan penalaran ilmiah.”
Guidi tidak mengklaim dirinya menulis kebijakan sendiri. Namun, tahu di mana sains berperan.
“Kami menyampaikan hasil ilmiah; kami punya bukti fenomena. Ini bukan opini, ini fakta,” ujarnya.
Plankton – sumber kehidupan lautan – mengatur iklim, memberi makan lautan, dan membentuk kehidupan di Bumi. Semua bergantung pada plankton.
Organisme kecil yang hanyut tanpa terlihat itu, sebagai tumpuan kehidupan dan rantai makanan utama dalam ekosistem perairan.
Ada dua kelompok utama plankton. Planktin yang memanfaatkan sinar matahari disebut fitoplankton — tumbuhan laut mikroskopis yang berfotosintesis seperti tanaman hijau di darat dan — seiring waktu geologis, telah menghasilkan lebih dari setengah oksigen yang kita hirup.
Dan plankton yang mencari makan disebut zooplankton — hewan kecil yang saling memangsa– saling berburu, dan yang menopang ikan, paus, dan burung laut.