Darilaut – Topan (typhoon) Wipha yang terletak di Laut Cina Selatan mendekati Hong Kong, pada Sabtu (19/7) malam. Wilayah yang berada di selatan Cina bersiaga menghadapi siklon tropis yang membawa membawa angin kencang dan hujan lebat.
Observatorium Hong Kong (HKO) mengatakan Siklon Tropis Wipha akan terus menguat. Siklon ini akan berada cukup dekat dengan Muara Sungai Mutiara (Pearl River Estuary) Minggu (20/7).
Hujan deras dan badai petir akan sering terjadi di wilayah tersebut, kata HKO. Sementara ombak akan tinggi dan disertai gelombang pasang. Angin lokal diperkirakan akan mencapai kekuatan badai.
Di bawah pengaruh gelombang badai, banjir dapat terjadi di daerah pesisir dataran rendah besok pagi.
Sabtu malam, dalam satu jam terakhir, kecepatan angin maksimum yang tercatat di Ngong Ping, Pulau Waglan, dan Pantai Cheung Chau adalah 67, 66, dan 62 kilometer per jam dengan hembusan maksimum masing-masing melebihi 89, 79, dan 82 kilometer per jam.
Observatorium akan mengeluarkan Sinyal Angin Kencang atau Badai No. 8 pada Minggu pagi.
Wipha dengan nama lokal Filipina “Crising” terus bergerak menjauhi daratan Filipina. Menurut PAGASA (Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration – Layanan Administrasi Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina) Badai Tropis Parah (Severe Tropical Storm) “Crising” akan bergerak secara umum ke arah barat laut selama 24 jam ke depan, sebelum berbelok ke barat hingga barat daya menuju Tiongkok Selatan.
Crising diperkirakan akan terus menguat dan mungkin mencapai kategori Topan sebelum mendekati Hong Kong.
menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA) Wipha dengan kekuatan siklon tropis yang berkembang ekstrem. Sistem ini mengarah ke barat barat-laut, dengan kecepatan 20 km per jam (12 knot).
Tekanan udara pusat 980 hPa (hektopaskal), kata JMA. Kecepatan angin maksimum di sekitar pusat 25 meter per detik (50 knot), sedangkan kecepatan angin instan maksimum 35 meter per detik (70 knot).
Sistem ini mengemas angin kencang dengan kecepatan angin 30 knot atau lebih di timur 500 km (270 NM) dan barat 440 km (240 NM).
Melansir Xinhua, Provinsi Hainan dan Guangdong di Tiongkok Selatan berada dalam status siaga tinggi saat Topan Wipha memasuki Laut Cina Selatan, membawa angin kencang dan hujan lebat ke kedua provinsi tersebut.
Hainan mengaktifkan tanggap darurat Level IV pada pukul 09.00 pagi hari Sabtu, sementara Guangdong meningkatkan tanggap daruratnya dari Level IV ke Level II pada pukul 11.00 pagi.
Badan Meteorologi Hainan, mengatakan, Topan Wipha menguat dari badai tropis menjadi badai tropis yang kuat pada Sabtu dini hari.
Badan Meteorologi Hainan memperkirakan bahwa Topan Wipha bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam sambil terus menguat. Topan ini mendekati wilayah pesisir yang membentang dari Shenzhen di Guangdong hingga Wenchang di Hainan, dan kemungkinan akan mencapai daratan di wilayah tersebut pada Minggu sore dan malam.
Mulai Sabtu hingga Selasa 22 Juli, sebagian besar wilayah laut dan daratan di Hainan akan mengalami hujan badai dan angin kencang. Selain itu, Selat Qiongzhou antara Guangdong dan Hainan kemungkinan akan mengalami penghentian operasi pelayaran yang berkepanjangan mulai Minggu hingga 22 Juli.
Haikou, ibu kota Hainan, kemungkinan akan mengalami genangan air yang parah. Sementara itu, Guangdong bersiap menghadapi badai petir, angin kencang, dan gelombang pasang yang kuat. Selain itu, Guangdong telah menyiagakan kapal penyelamat dan helikopter khusus, beserta kapal tunda berkekuatan tinggi dan kapal pembersih.