UNG Kolaborasi Riset Internasional untuk Penguatan Ketahanan Pangan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan kerja sama riset internasional. FOTO: HUMAS FMIPA UNG

Darilaut – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan kerja sama riset internasional yang inovatif dan berkelanjutan untuk ketahanan pangan nasional.

Dalam sebuah pertemuan sosialisasi yang dihadiri oleh akademisi, pemerintah daerah, serta mitra internasional, UNG resmi bergabung dalam proyek penelitian kolaboratif dengan University of Sussex (Inggris), Monash University (Australia), Universitas Negeri Papua, dan Universitas Mulawarman.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh akademik dan pejabat, termasuk Prof. Fiona Marshall dari University of Sussex selaku pimpinan proyek LEAF Indonesia, Prof. Taufiq Asyhari dari Monash University, serta perwakilan dari Wallacea Research Centre UNG.

Turut hadir pula pemerintah daerah, NGO, serta civitas academica yang mendukung pengembangan riset berkelanjutan di sektor pertanian dan lingkungan.

Dekan FMIPA UNG, Prof. Dr. Fitryane Lihawa, menjelaskan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan global, khususnya dalam menjamin ketahanan pangan.

Peningkatan jumlah penduduk dan degradasi lingkungan semakin memperkuat urgensi untuk mencari solusi inovatif. Program food estate yang dicanangkan pemerintah menjadi salah satu upaya strategis, tetapi perlu pendekatan berbasis riset untuk memastikan keberlanjutannya, ujar Prof. Fitryane.

Proyek penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam kebijakan dan implementasi program food estate, dengan fokus pada dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui sinergi dengan institusi ternama dunia, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan berbasis data serta mendorong inovasi dalam sistem pertanian modern yang berkelanjutan.

Dengan adanya inisiatif ini, UNG berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi pertanian, optimalisasi pemanfaatan lahan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang riset pangan dan lingkungan.

Penelitian kolaboratif ini juga membuka peluang bagi akademisi UNG untuk membangun jaringan internasional dan mengakses metodologi riset terbaru yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

Prof. Fitryane mengajak seluruh pihak untuk melihat program food estate sebagai peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia.

“Dengan komitmen bersama, inovasi, serta kebijakan yang berbasis keberlanjutan, kita dapat membangun sistem pangan yang kuat, adil, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Exit mobile version