Darilaut – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo mengimbau agar masyarakat memaksimalkan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti minyak jelantah untuk pelaksanaan Tumbilotohe 2025. Jelantah adalah minyak bekas gorengan.
Hal ini disebutkan dalam surat edaran tentang pelaksanaan tumbilotohe tahun 2025 di Kota Gorontalo.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo, Zamroni Agus, mengatakan, dalam surat yang telah ditanda tangani oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, mengatur tentang ketentuan penyelenggaraan tumbilotohe.
Dalam edaran tersebut menjelaskan penempatan lampu minyak agar memperhatikan risiko yang dapat ditimbulkan seperti bahaya kebakaran.
Selanjutnya, kata Zamroni, apabila masyarakat menggunakan lampu yang membentang di atas badan jalan, maka tinggi bentangan minimal 4,5 meter.
Hal ini untuk mengantisipasi kendaraan besar seperti kontainer, mobil tangki BBM, dan mobil pemadam kebakaran.
Hiburan seperti musik yang nantinya masyarakat akan tampilkan dalam perayaan tumbilotohe, Pemerintah Kota Gorontalo mengimbau agar memperhatikan jenis hiburan yang tidak bertentangan dengan nuansa Ramadan.
Adapun untuk arkus, Pemerintah Kota Gorontalo sudah menetapkan desain atau modelnya.
Arkus ini dipasang di pintu pagar rumah, kantor, sekolah, tempat usaha dan lainnya dengan menggunakan model yang sudah kami edarkan, arkus ini tidak diwajibkan untuk masyarakat, hanya bagi siapa saja yang bersedia, kata Zamroni.