Darilaut – Sebanyak 1.000 pelaut saat ini terdampar di pelabuhan dan perairan Ukraina dengan pasokan makanan dan keperluan lain yang makin menipis.
Dalam keterangan pers (8/4) pimpinan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) menyerukan tindakan segera untuk melindungi pelaut dan kapal yang terdampar di Ukraina setelah agresi Rusia tersebut.
Dalam surat bersama kepada kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Médecins Sans Frontires (MSF), Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder dan Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim, menguraikan nasib pelaut di lebih dari 100 kapal dagang yang tidak dapat meninggalkan pelabuhan Ukraina dan perairan terdekat.
Menurut IMO, sebanyak 1.000 pelaut terjebak, termasuk di kota Mariupol yang terkepung, dan di kapal di Laut Azov.
“Selain bahaya yang timbul dari pemboman, banyak kapal yang bersangkutan sekarang kekurangan makanan, bahan bakar, air bersih dan pasokan penting lainnya. Akibatnya, situasi pelaut dari banyak negara menjadi semakin tidak dapat dipertahankan, menghadirkan risiko besar bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.”
Surat tersebut meminta ketiga lembaga tersebut ‘mengambil tindakan segera’ untuk membantu dalam pengadaan kembali kapal-kapal yang bersangkutan dengan perbekalan vital yang dibutuhkan oleh para pelaut di atas kapal.
Komentar tentang post