Sejumlah nelayan di Kabupaten Donggala melihat pusaran air membentuk buih putih di lautan dalam waktu yang lama.
Bukan hanya tsunami, beberapa lokasi juga terjadi likuefaksi.
Hari ini, 2 tahun setelah gempa, tsunami dan likuefaksi, Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan daerah lainnya mulai berbenah.
Jembatan kuning yang ambruk sudah tidak terlihat lagi.
Pemecah ombak berupa bebatuan ditempatkan di bibir pantai, mengikuti alur pasang tertinggi. Di bebatuan ini beberapa datang untuk memancing.
Selain pemecah ombak, di sejumlah lokasi juga dilakukan penanaman mangrove. Mangrove ini berfungsi secara alami untuk meredam gelombang.
Tampak papan peringatan di sejumlah titik. Peringatan ini sebagai isyarat bagi warga yang berada di lokasi untuk mengetahui jalur dan tempat evakuasi terdekat.
Melalui papan peringatan “Anda Berada di Wilayah Rawan Tsunami” diingatkan bila merasakan gempa lebih dari 20 detik agar segera menjauhi pantai atau ke tempat lebih tinggi. Hindari sungai dan jembatan. (verrianto madjowa)
Komentar tentang post