Rabu, Juli 9, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Badan Geologi Launching Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia

redaksi
10 Oktober 2019
Kategori : Berita
0
Badan Geologi Launching Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia

Likuefaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. FOTO: DARILAUT.ID

Jakarta – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) launching “Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia” di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/10).

Atlas tersebut selain dijadikan pedoman pembuatan rencana tata ruang juga menjadi referensi dalam menjawab pertanyaan masyarakat akan keamanan daerah yang mereka tinggali.

Atlas ini diluncurkan setahun pascagempabumi dan likuefaksi Palu. Peta mencantumkan tiga kategori untuk zona kerentanan likuefaksi. Satu zona kerentanan likuefaksi tinggi (merah), sedang (sedang) dan zona kerentanan likuefaksi rendah (hijau).

Advertisement

Zona merah atau zona kerentanan likuefaksi tinggi menujukkan wilayah ini dapat mengalami likuefaksi secara merata, struktur tanah umumnya akan rusak parah hingga hancur. Tipe kerusakan struktur tanah yang terjadi berupa likuefaksi aliran (flow likuefaction), pergeseran literal, penurunan tanah dan semburan pasir.

Menurut Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, zona merah meski berpotensi terjadinya empat jenis likuefaksi, namun masih bisa didiami oleh masyarakat dengan beberapa persyaratan.

“Zona merah itu bukan berarti tidak bisa dibangun, tidak boleh dihuni, tetapi justru zona merah itu harus berhati-hati karena memiliki potensi likuefaksi yang tinggi berdasarkan empat jenis likuefaksi dan empat jenis likuefaksi ini akan muncul di zona merah,” kata Rudy.

Halaman 1 dari 2
12Selanjutnya
Tags: Badan GeologiESDMLikuefaksilikuifaksiPalu
Bagikan11Tweet3KirimKirim
Previous Post

TNI Angkatan Laut Amankan Kapal Singapura Lego Jangkar Tanpa Izin

Next Post

Lego Jangkar Tanpa Izin, TNI Angkatan Laut Kembali Amankan Kapal Panama

Postingan Terkait

Banjir Dahsyat di Texas Menewaskan Lebih Dari 100 Orang

Banjir Dahsyat di Texas Menewaskan Lebih Dari 100 Orang

9 Juli 2025
Topan Danas Mendarat di Dekat Wenzhou, Cina Timur

Topan Danas Mendarat di Dekat Wenzhou, Cina Timur

8 Juli 2025

Topan Danas Akan Mendarat di Zhejiang Hingga Fujian, Cina

Prediksi BMKG Musim Kemarau Basah Hingga Oktober 2025

Topan Danas Ganggu Penerbangan di Seluruh Taiwan

Bawa Angin Kencang, Mata Topan Danas Mendarat di Barat Daya Taiwan

Taiwan dan Provinsi Guangdong Bersiap Menghadapi Topan Danas

Topan Danas Akan Mendarat di Barat Daya Taiwan

Next Post
Lego Jangkar Tanpa Izin, TNI Angkatan Laut Kembali Amankan Kapal Panama

Lego Jangkar Tanpa Izin, TNI Angkatan Laut Kembali Amankan Kapal Panama

Komentar tentang post

TERBARU

Banjir Dahsyat di Texas Menewaskan Lebih Dari 100 Orang

Rektor UNG Melantik Pengurus Organisasi Kemahasiswaan 2025

Topan Danas Mendarat di Dekat Wenzhou, Cina Timur

Topan Danas Akan Mendarat di Zhejiang Hingga Fujian, Cina

Prediksi BMKG Musim Kemarau Basah Hingga Oktober 2025

Topan Danas Ganggu Penerbangan di Seluruh Taiwan

AmsiNews

REKOMENDASI

Kementerian Pendidikan Mengapresiasi Proses Pemilihan Rektor Universitas Negeri Gorontalo

39 Tahun World Whale Day, Pesan untuk Perlidungan Mamalia Laut

Topan Wutip Mendarat di Semenanjung Leizhou Provinsi Guangdong

Aspek Biologi Hiu Belimbing

Bencana Kekeringan, Penyaluran Bantuan di Kabupaten Puncak Berjalan Lancar

Pencarian 6 ABK Kapal Multi Prima 01 Diperpanjang

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.