Darilaut – Sedikitnya 20 negara yang fasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirim tim penyelamat untuk membantu korban gempa dahsyat Myanmar pada Jumat (28/3).
Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan tim ke Myanmar pada Senin (31/3) dengan menggunakan pesawat Hercules.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 6,4 pada hari Jumat menyebabkan ribuan orang korban tewas dan luka-luka. Hingga Senin, korban meninggal dunia bertambah menjadi 2.000 orang.
PBB memfasilitasi tim ke lokasi kejadian, termasuk anjing pelacak, paramedis, dan persediaan medis, yang didukung oleh bantuan jutaan dolar.
“Laporan terbaru menunjukkan hilangnya nyawa yang signifikan, luka-luka yang meluas, dan banyak yang masih belum ditemukan saat operasi penyelamatan berlanjut,” kata Koordinator Kemanusiaan dan Residen Marcoluigi Corsi, dalam sebuah pernyataan atas nama PBB.
Gempa bumi melanda di dekat Mandalay dan Sagaing, dengan dampak dirasakan di Bago, Magway, Nay Pyi Taw, dan sebagian Negara Bagian Shan. Rumah sakit kewalahan, sementara rute komunikasi dan transportasi telah sangat terganggu.
Ribuan orang tidur di tempat terbuka, takut akan gempa susulan dan tidak dapat kembali ke rumah yang rusak.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, memberikan pembekalan bagi para tim aju sebelum diberangkatkan pada sore hari menggunakan pesawat Hercules, Senin.