“Ya, ada dari Mabes Polri, membantu asistensi kita untuk memberikan petunjuk dan semangat untuk kami yang melaksanakan tugas di sini,” kata Kapolda Gorontalo.
Sebelumnya, pada Kamis (21/9) massa melakukan unjuk rasa dan merusak fasilitas massa Pani Gold Project yang berada di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, Pohuwato, tempat berdirinya kantor PT Merdeka Copper Gold Tbk (Merdeka), selaku perusahaan induk dari PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM).
Selanjutnya, massa membakar Kantor Bupati Pohuwato, merusak KUD Dharma Tani, rumah dinas Bupati Pohuwato dan Kantor DPRD Pohuwato.
Aksi tersebut buntut dari ganti rugi lahan tambang yang belum dibayarkan pihak perusahaan kepada penambang lokal.
Mengutip Dulohupa.id, hingga Jumat, sebanyak 40 orang yang diduga terlibat aksi unjuk rasa yang berujung kekacauan di Pohuwato diperiksa polisi.
Dari 40 orang yang diamankan tersebut, termasuk dua orang yang baru diserahkan masyarakat ke pihak kepolisian.
Belum diketahui latar belakang puluhan orang tersebut. Polisi masih mendalami melalui pemeriksaan.
“Itu kita belum tahu latar belakangnya. Kita periksa sesuai alat bukti yang kita dapatkan,” ujar Kapolda Gorontalo.