Darilaut – Mencairnya lapisan es di Bumi sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan berbagai bencana di seluruh dunia. Sekitar 70% air tawar Bumi disimpan di gletser dan lapisan es.
Keseimbangan massa gletser merupakan indikator perubahan iklim yang penting. Dan itu adalah hal yang mengkhawatirkan.
Laporan “State of Global Water Resources 2023” dan State of the Climate 2024 dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menunjukkan bahwa secara kolektif, gletser dunia kehilangan lebih dari 600 gigaton air pada tahun 2023.
Sebanyak 600 gigaton air adalah sekitar 13% dari konsumsi air tahunan dunia. Itu adalah kehilangan massa terbesar dalam hampir 50 tahun pengukuran.
Setelah 2022, tahun 2023 adalah tahun kedua berturut-turut di mana semua wilayah glasiasi di dunia melaporkan kehilangan es bersih.
Hal ini menggarisbawahi keprihatinan yang mendesak: pengurangan jangka panjang air yang disimpan sebagai es akan sangat mempengaruhi sumber daya air di masa depan bagi manusia dan ekosistem.
Untuk menyoroti pentingnya gletser, WMO dan UNESCO memfasilitasi pelaksanaan Tahun Internasional Pelestarian Gletser (International Year of Glaciers’ Preservation) pada tahun 2025.