Darilaut – Sesi ketujuh Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA-7) yang akan berlangsung Desember tahun depan, dari 8 hingga 12 Desember 2025 sedang menyiapkan jalan menuju planet yang tangguh.
UNEA-7 bertempat di markas besar Program Lingkungan PBB (UNEP) di Nairobi, Kenya, dengan tema “Memajukan solusi berkelanjutan untuk planet yang tangguh”.
Ketua Otoritas Lingkungan Kesultanan Oman, Yang Mulia Abdullah bin Ali Al Amri terpilih sebagai Presiden UNEA-7.
Al Amri mengatakan tugas Presiden UNEA-7 memimpin biro, menjaga aturan prosedur, dan berfungsi sebagai otoritas moral dan suara Majelis.
“Presiden juga mengadakan semua rapat pleno formal dan memfasilitasi negosiasi,” ujar Al Amri, seperti dikutip dari Unep.org.
UNEA adalah badan pembuat keputusan tertinggi di dunia tentang lingkungan dan mencakup semua 193 Negara Anggota PBB. Didirikan pada tahun 2012 dan bertemu setiap dua tahun di Markas Besar UNEP di Nairobi.
Setelah tahun yang sibuk untuk agenda lingkungan global, dimulai dengan sesi keenam Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA-6) dan diakhiri dengan pertemuan pengambilan keputusan Konvensi Rio tentang perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan penggurunan.
UNEA menetapkan agenda lingkungan global, memberikan panduan kebijakan menyeluruh, dan mendefinisikan respons kebijakan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang muncul.