Darilaut – Mengantisipasi kekeringan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan modifikasi cuaca untuk mengisi 35 wduk di Pulau Jawa.
Kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca tersebut untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi, sebelum memasuki puncak kemarau sehingga bisa mengisi tampungan air atau waduk di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut.
Sebagai upaya sinergitas antar lembaga dalam upaya mitigasi bencana kekeringan, BMKG melalui Deputi Modifikasi Cuaca menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara
Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan dini perihal kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024 yang perlu menjadi perhatian, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau, terutama wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang sudah mengalami Hari Tanpa Hujan yang cukup panjang.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global, masih ada peluang pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi sebelum memasuki puncak musim kemarau.