Februari 2025 Provinsi Gorontalo Mengalami Deflasi 0,29 Persen

GAMBAR: BPS PROVINSI GORONTALO

Darilaut – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengatakan pada Februari 2025 Provinsi Gorontalo mengalami deflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 0,29 persen.

Kota Gorontalo mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,51 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,10 persen.

Dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan BPS Provinsi Gorontalo Senin (3/3) deflasi y-on-y Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya penurunan harga.

Hal ini ditunjukkan oleh turunnya indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 13,99 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,05 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,83 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen.

Tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi y-on-y yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,31 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,95 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,10 persen; kelompok transportasi sebesar 1,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,76 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,02 persen.

Pada Februari 2025 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,10 persen dan deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,55 persen.

Deflasi

Sementara itu, BPS mengatakan pada Februari 2025 terjadi deflasi y-on-y sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,48.

Deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 103,98 dan terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,81.

Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 7,99 persen dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Provinsi Riau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 106,42.

Deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Muko Muko sebesar 2,10 persen dengan IHK sebesar 104,29 dan terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,66.

Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 7,99 persen dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Kota Kupang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,61.

Menurut BPS deflasi y-on-y terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen.

Kemudian, kelompok transportasi sebesar 0,94 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,47 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,43 persen.

Exit mobile version