Pembicaraan berpusat pada bagaimana berbagi manfaat dari kehidupan laut, membangun kawasan lindung, mencegah bahaya dari aktivitas manusia di laut lepas dan untuk membantu negara-negara miskin memperoleh keterampilan dan sarana untuk eksplorasi laut.
Para pegiat menyatakan kekecewaan atas kegagalan mencapai kesepakatan tetapi mengatakan pembicaraan menghasilkan beberapa kemajuan.
Laura Meller, yang memimpin kampanye perlindungan laut Greenpeace, menuduh negara-negara kaya seperti Amerika Serikat terlalu lambat untuk berkompromi.
“Rusia juga telah menjadi penghambat utama dalam negosiasi, menolak untuk terlibat dalam proses perjanjian itu sendiri, atau mencoba untuk berkompromi dengan Uni Eropa dan banyak negara lain dalam berbagai masalah,” kata Meller.
Pembicaraan akan dilanjutkan tahun depan, kecuali sesi darurat khusus dipanggil sebelum akhir 2022.
Asisten Menteri Luar Negeri AS Monica Medina juga menyampaikan kekecewaannya tetapi menyatakan harapan bahwa pekerjaan yang dilakukan sejauh ini akan terus berlanjut.
Medina mengatakan Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk tujuan melindungi setidaknya 30% dari lautan dunia pada tahun 2030.
“Kita tidak bisa membiarkan pasang surut dan arus mendorong kita mundur. Kita harus terus berjalan,” kata Medina.
Komentar tentang post