Darilaut – Perundingan putaran kelima untuk melindungi kehidupan di laut lepas berakhir dengan jalan buntu. Diplomat dari berbagai negara gagal mencapai kesepakatan tentang perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi kehidupan laut lepas.
Mengutip Associated Press (AP) negosiasi di markas besar PBB di New York dihentikan pada Sabtu (27/8) pagi menyusul pembicaraan dua minggu yang diharapkan para pencinta lingkungan akan menutup celah dalam langkah-langkah perlindungan laut internasional.
Sebuah perjanjian yang diusulkan akan menetapkan aturan untuk melindungi keanekaragaman hayati di dua pertiga wilayah laut dunia yang berada di luar yurisdiksi nasional.
Kurang dari 1% laut lepas dilindungi tanpa perjanjian baru, dan “kantong perlindungan laut tidak cukup” untuk spesies yang terancam, kata Maxine Burkett, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang ikut dalam negosiasi.
Tujuan global adalah menyisihkan 30% dari wilayah laut sebagai semacam suaka laut.
Kesehatan Laut
Kesehatan laut juga merupakan kunci untuk memerangi perubahan iklim karena lebih dari 90% panas berlebih dari perubahan iklim diserap oleh laut. Gelombang panas laut semakin sering terjadi.
“Lautan tidak dapat menunda lebih lanjut,” kata Burkett.
Di Karibia, “mata pencaharian kami secara langsung bergantung pada kesehatan laut,” kata Janine Felson, Duta Besar Belize untuk PBB.
Komentar tentang post