Darilaut – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengadakan sebanyak 138 unit kapal pelayaran rakyat.
Dari 138 unit tersebut, sebanyak 131 kapal telah diserahterimakan kepada pemerintah daerah (Pemda), 6 belum dikirim dan 2 unit masih dalam proses hibah kepada Pemda.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang disampaikan oleh Kasubdit Pengembangan Usaha Angkutan Laut Raden Yogie Nugraha mengatakan, rincian kapal pelayaran rakyat telah diserahterimakan kepada Pemda sebanyak 131 unit kapal.
Kapal pelayaran rakyat yang diserahkan ke Pemda di Pulau Sumatera sebanyak 40 unit kapal, Pulau Sulawesi 36 unit dan Kepulauan Maluku 18 unit.
Kemudian di Nusa Tenggara sebanyak 14 unit kapal, Papua 10 unit kapal, Pulau Jawa 7 unit kapal dan Kalimantan 6 unit.
Dalam Diskusi Kelom[ok Terfokus (FGD) “Evaluasi Pemanfaatan Kapal Pelayaran Rakyat” yang telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah” di Bandung, Kamis (26/11), kata Yogie, dibutuhkan rencana penyelenggaraan angkutan laut ke depan guna menjamin ketersediaan dan keberlanjutan infrastruktur angkutan laut.
Hal ini untuk menjadikan kapal sebagai obyek infrastruktur, sehingga dalam pengadaan kapal dan pengoperasian mendapat porsi penganggaran yang sama dengan pembangunan infrastruktur lainnya seperti Pelabuhan dan akses jalan.
Menurut Yogie, semua pihak harus terus bekerja keras dengan penuh inovasi untuk mendukung penuh program Pemerintah untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Khususnya Program Strategis Nasional dalam rangka mewujudkan konektivitas transportasi laut melalui pengembangan pelayaran nasional dan pelabuhan agar dapat menjangkau wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) sehingga perekonomian di daerah dapat meningkat.
Yogie mangatakan, gagasan besar menuju poros maritim dunia telah lama dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Dalam mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan membangun konektivitas antar pulau yang merupakan sistem jalur distribusi logistik dengan menggunakan angkutan kapal barang dengan rute terjadwal dari ujung barat hingga timur dan dari utara ke selatan Indonesia.
Dengan kata lain, kata Yogie, angkutan laut menjadi peluang sebagai moda transportasi yang cukup vital bagi kegiatan perekonomian di Indonesia.
Moda angkutan laut memiliki peran penting dalam distribusi angkutan logistik untuk menunjang kegiatan industri pertambangan, industri pengelolaan maupun perekonomian lainnya.