Darilaut – Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau, Malaysia, telah mendistribusikan bantuan sembako bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak virus corona, penyebab penyakit Covid-19.
Setelah mendistribusikan bantuan sembako untuk para WNI di Tawau, pihak Konsulat melanjutkan distribusi bantuan sembako untuk WNI yang berada di luar Tawau. Kegiatan ini berlangsung Selasa (21/4) pekan lalu.
Bantuan sembako sebanyak 270 paket yang berisi beras, minyak goreng, mie instan, kecap, tepung, gula pasir dan lain-lain. Paket tersebut secara serentak didistribusikan ke wilayah Kunak, Semporna dan Lahad Datu oleh 3 tim staf Konsulat Tawau.
Para petugas langsung mendatangi tempat-tempat yang menjadi titik konsentrasi pemukiman para WNI, serta untuk penyerahan paket bantuan. Proses pembagian bantuan berjalan dengan lancar dan tertib dengan bantuan aparat keamanan setempat.
Pembagian paket bantuan ini mematuhi ketentuan, seperti aturan jaga jarak, serta menghindari adanya penumpukan massa. Paket bantuan diserahkan satu persatu kepada para WNI yang memerlukan.
Konsulat Tawau menyampaikan apresiasi kepada pihak Rumah Sakit Besar Lahad Datu, disertai dengan penyerahan perlengkapan pendukung kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan sarung tangan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas upayanya dalam penanganan pasien covid-19.
Di rumah sakit ini sempat merawat 8 orang pasien WNI positif corona. Dari 8 orang, tersisa 4 orang yang masih menjalani proses perawatan. 2 WNI masih menjalani masa karantina di Lahad Datu, sedangkan dan 2 orang lagi dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan.
Bantuan yang didistribusikan oleh Konsulat Tawau diharapkan dapat meringankan beban para WNI yang terdampak Covid-19. Sebanyak 6.284 paket bantuan sudah disalurkan kepada masyarakat WNI yang ada di wilayah Kerja Konsulat RI Tawau.
Konsulat Tawau meliputi wilayah Bandar Tawau dan sekitarnya, Kunak, Semporna dan Lahad Datu. Program ini masih akan terus berlanjut untuk dapat menjangkau semaksimal mungkin WNI di wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang benar-benar membutuhkan bantuan, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari pemerintah Malaysia.*
Komentar tentang post