KPLP Catat Dua Perampokan di Perairan Kepulauan Riau

FOTO: HUBLA

Darilaut – Salah satu kejadian di laut yang kerap menimpa kapal saat sedang berlayar atau lego jangkar adalah perampokan di atas kapal.

Belum lama ini, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan, mencatat 2 tindak kriminalitas tersebut terjadi di Perairan Kepulauan Riau.

Upaya pengamanan dan pengawalan di laut menjadi tanggungjawab KPLP. Untuk itu, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban selalu siap siaga jika terjadi kejadian atau musibah yang tidak diinginkan di perairan yang menjadi daerah operasionalnya.

Seperti kejadian perampokan pada kapal SV Winposh Resolve di perairan Nongsa Batam, Senin (18/5) malam. Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun Capt Herbert dan Stasiun VTS Batam melaporkan kepada Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban Capt Handry Sulfian kejadian perampokan tersebut.

Kepala Pangkalan kemudian memerintahkan kapal patroli KN Kalimasadha P-115 menuju lokasi perampokan kapal pada posisi 01° 13′ 643″ N – 104 07′ 221″ E. Tiba di lokasi, kapal patroli KPLP bergabung dalam pengawalan di mana kondisi SV Winposh Resolve di-towing oleh TB SMS Sangatta menuju Pulau Sambu.

“Dalam penanganan kejadian ini, kami bersinergi dengan Angkatan Laut dan Bea Cukai. Kapal patroli kami pun ikut mengawal sampai posisi berlabuh jangkar yang aman,” kata Handry.

Menurut Handry, selain KN Kalimasadha P-115, unsur lain yang terlibat yaitu kapal KRI Mubara dan kapal BC 20008. Nakhoda SV Winposh Resolve menginformasikan kepada Nakhoda KN Kalimasdha P-115 Nico Morris Selayar bahwa yang on board hanya dari kapal KRI Mubara dan Kalimasdha P-115, sedangkan BC 20008 hanya melakukan pengawalan.
Nakhoda Nico Morris menjelaskan kronologi peristiwa tersebut saat crew SV Winposh Resolve sedang melakukan dinas jaga dan istirahat.

Tiba-tiba perampok yang berjumlah 6 orang menaiki SV Winposh Resolve dari buritan kapal. Merek menggunakan speed boat dan diketahui mereka membawa senjata tajam dan senjata api.

Handry mengatakan, crew SV Winposh Resolve membunyikan alarm dan melaporkan kejadian menggunakan Radio VHF ke TB SMS Sangatta dan diteruskan ke VTS Batam.
Hingga pukul 03.00 WIB KN Kalimasadha P-115 tetap melakukan pengawalan SV Winposh Resolve sampai posisi berlabuh jangkar yang aman.

Usai menjalankan tugas pengawalan, KN Kalimasadha kembali ke posisi pengawasan kapal MV Sharaz GT 74.175 yang kandas di perairan Batu Berhenti.

Adapun kapal SV Winposh Resolve merupakan kapal berbendera Indonesia dengan GRT 2588 T yang dinakhodai Rohman Arif Hidayat berlayar dari Labuan FT Malaysia tujuan Pulau Sambu Indonesia.

Kapal MT Oceana Leader

Kejadian lainnya mengenai laporan dari Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban dan VTS Batam bahwa ada orang yang tidak dikenal naik ke kapal MT Oceana Leader berbendera Singapura di sekitar Tanjung Sau Perairan Kabil pada Minggu (17/5) siang.

Mendapatkan informasi kejadian tersebut, KN 464 yang dinakhodai Hamdani segera bertolak dari dermaga Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju lokasi kejadian. Selanjutnya, melakukan kontak via Radio Channel 16 dengan MT Oceana Leader untuk sandar di lambung kiri.

Selain KN 464, kapal Angkatan Laut KAL LEPU-861 ikut terlibat dan sandar di lambung kanan MT Oceana Leader. Setelah sandar, kedua kapal melakukan pemeriksaan awal secara bersama.

Diketahui MT Oceana Leader bertolak dari Pelabuhan Belawan menuju Tanjung Uban. Waktu kejadian adalah tanggal 17 Mei 2020 pukul 04.00 WIB di mana ada 3 (tiga) orang tidak dikenal naik ke atas kapal MT Oceana Leader saat lego jangkar di area lego pelabuhan Tanjung Uban pada koordinat GPS 01°05.3’ U – 104°10.8’T.

Handry mengatakan, awak jaga kapal melihat 3 pelaku yang membawa pisau telah berada di atas kapal dan segera menginfokan ke anjungan. Crew jaga yang berada di anjungan segera membunyikan alarm dan awak kapal segera berkumpul.

“Ketiga pelaku segera melarikan diri dan meninggalkan sebilah pisau kecil di atas geladak kapal. Alhamdulillah crew kapal dalam keadaan aman dan tidak ada barang di kapal yang hilang. Hingga saat ini kapal masih lego jangkar pada posisi yang sama,” ujarnya.*

Exit mobile version