Lebih Dari 19 Juta Pelajar di Filipina Terkena Dampak Badai Tropis Trami

Banjir merendam Sekolah Menengah Nasional Lumbang East akibat hujan lebat yang dibawa Badai Tropis Parah Kristine (Trami) pada Rabu (23/10). FOTO: Dep. Education/PNA

Darilaut – Badai tropis Parah (Severe Tropical Storm) Trami memberikan dampak langsung terhadap lebih dari 19 juta pelajar di Filipina.

Melansir Kantor Berita PNA, Sekretaris Pendidikan Filipina Sonny Angara, mengatakan, ada penilaian berkelanjutan terhadap hari sekolah yang terlewat untuk mencegah kehilangan pembelajaran di tengah serangan Badai Tropis Parah Kristine.

Untuk mengejar ketinggalan hari sekolah, menurut Angara, kepala sekolah memiliki wewenang untuk menerapkan kelas tambahan atau Sabtu.

Kami serahkan kepada kepala sekolah, guru, dalam jadwal mereka, kami fleksibel, ujarnya.

Penelitian sedang dilakukan tentang kemungkinan pengaturan pembelajaran online campuran, atau jadwal hibrida yang juga dapat membantu mengatasi kemacetan kelas.

Pada kamis pukul 14.00 waktu setempat, sebanyak 19.100.262 pelajar di 37.375 sekolah terkena dampak secara nasional.

Setidaknya 773.739 tenaga pengajar dan non-pengajar juga terpengaruh di sekolah-sekolah ini, yang menangguhkan kelas tatap muka di semua tingkatan.

Departemen Pendidikan juga melaporkan insiden banjir dan tanah longsor terjadi di 144 sekolah di Wilayah Administratif Cordillera (CAR), Lembah Cagayan, Mimaropa, Bicol, Visayas Barat, dan Visayas Timur.

Wilayah Bicol mencatat jumlah sekolah tertinggi yang terkena banjir dan tanah longsor, dengan 90 sekolah.

Sebanyak 322 ruang kelas rusak total dan 504 ruang kelas rusak sebagian.

Departemen Pendidikan mengatakan PHP805 juta akan dibutuhkan untuk rekonstruksi, dan PHP252 juta untuk perbaikan besar.

Hingga saat ini, 352 sekolah sekarang digunakan sebagai pusat evakuasi di sembilan wilayah termasuk CAR, Ilocos, Lembah Cagayan, Luzon Tengah, Calabarzon, Bicol, Visayas Tengah dan Timur, dan Soccsksargen. 

Sejumlah wilayah di Luzon Utara, Filipina, mengalami kerusakan parah setelah Trami mendarat.

Pendaratan Badai tropis Parah (Severe Tropical Storm) Trami tersebut menyebabkan banjir dan longsor. Begitu pula dengan angin lencang yang menumbangkan pepohonan, merusak lahan pertanian, ruas jalan dan rumah.

Sejumlah ruas jalan tidak dapat diakses oleh kendaraan karena runtuhnya tanah dan bebatuan, banjir, trotoar rusak, tanah longsor, pohon tumbang, puing-puing, dan jembatan runtuh.

Puluhan juta pelajar terkena dampak secara nasional karena serangan Badai Tropis Parah Trami dengan nama lokal Filipina ”Kristine”.

Exit mobile version