Minggu, September 24, 2023
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Minahasa Utara Diusulkan Menjadi Percontohan Tambang Emas Skala Kecil Ramah Lingkungan

redaksi
20 Desember 2022
Kategori : Berita, Sampah & Polusi
0
Merkuri

FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Pertambangan emas skala kecil di Desa Tatelu dan Desa Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, telah berhasil menurunkan 13,4 ton merkuri atau 58% dari total pengurangan merkuri. Jumlah tersebut dalam kurun waktu 2018 hingga 2022.

Dengan keberhasilan tersebut, Kabupaten Minahasa Utara akan diusulkan menjadi percontohan penambangan emas skala kecil ramah lingkungan.

Keberhasilan lain di Minahasa Utara juga terlihat dari peningkatan jumlah peralatan yang dibangun oleh penambang berupa tong untuk mengolah emas tanpa merkuri.

Pada tahun 2018 terdapat 30 tong, tahun 2019 menjadi 53 tong, tahun 2021 menjadi 70 dan tahun 2022 menjadi 81 tong.

Selain di Minahasa Utara, proyek GOLD-ISMIA, juga diterapkan di Kulonprogo, Lombok Barat, Halmahera selatan, Gorontalo Utara dan Kuantan Singingi. Di lokasi ini telah menurunkan penggunaan merkuri sebanyak 23 ton.

Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yulia Suryanti, Kamis (15/12) mengatakan keberhasilan ini bisa menjadi tempat belajar (sharing knowledge) bagi penambang dari lokasi proyek lainnya baik penambang dari daerah sekitar Minahasa Utara ataupun antar penambang di luar Minahasa Utara.

Teknologi ini dikembangkan melalui Proyek GOLD-ISMIA (Global opportunities for Long Term Development – Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-scale Gold Mining Project).

Proyek ini difasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nasional (BPPT) sekarang disebut BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan didukung oleh United Nations Development Programs (UNDP).

Proyek ini disponsori oleh Global Environment Facility (GEF) yang dimulai tahun 2018 dan akan berakhir di tahun 2023.

Proyek GOLD-ISMIA merupakan salah satu bentuk implementasi Konvensi Minamata tentang merkuri di Indonesia. Tujuan proyek ini untuk menghapus penggunaan merkuri pada enam lokasi pertambangan amas akala kecil di Indonesia melalui pemberian bantuan pendanaan dan pembangunan kapasitas komunitas penambang.

Advertisement

Dalam proses beralih meninggalkan merkuri, GOLD-ISMIA di 6 lokasi di Indonesia sudah berhasil mendukung terbitnya 14 Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAD-PPM) dan 18 pedoman yang memperkuat regulasi untuk sektor pertambangan.

Selain itu, 54 kelompok penambang melalui koperasi telah mendapatkan dukungan proses perizinan, mendapatkan akses pembiayaan dan alih teknologi untuk menerapkan pengolahan emas tanpa merkuri yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, berbagai pelatihan dan penyadartahuan untuk peningkatan kapasitas bagi hampir 3000 orang penambang dan juga pemerintah daerah.

Menurut Yulia hasil capaian GOLD-ISMIA tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dan bermanfaat untuk semua pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, komunitas penambang skala kecil dan masyarakat umum, serta digunakan oleh kementerian terkait dalam hal peningkatan kapasitas dan pendampingan untuk mendukung pencapaian zero mercury.

Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah signifikan menuju penghapusan merkuri dalam pertambangan emas skala kecil, termasuk penandatanganan Konvensi Minamata tentang Merkuri, ratifikasi Konvensi tersebut pada tahun 2017.

Selanjutnya disempurnakan dengan terbitnya Perpres 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengurangan dan Penghapusan Merkuri.

Baca Juga

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Selama empat tahun terakhir, UNDP telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk secara sistematis membasmi penggunaan merkuri oleh penambang artisanal di enam provinsi di Indonesia, dengan dukungan GEF.

Head of Environment Unit UNDP Indonesia, saat kunjungan lapangan ke lokasi penambangan emas tanpa merkuri di Minahasa Utara, Aretha Aprilia, mengatakan, sangat bangga bahwa proyek telah menyelesaikan 89% dari targetnya dan dilakukan dengan tepat waktu pula.

Kegiatannya langsung menyentuh penambang dan pemerintah daerah sebagai penerima manfaat utama.

Selain itu, kata Aretha, kegiatan GOLD-ISMIA juga telah berbagi praktik terbaik dengan negara lain sebagai bagian dari planet GOLD Global. Seperti teknologi yang sesuai untuk penambang skala kecil, strategi untuk mendapatkan izin, pendekatan proyek kepada penambang untuk terlibat didalam proyek, berbagi pembelajaran tentang komunikasi dan peningkatan kesadaran akan dampak merkuri.

Kepala Desa Talawaan, Minahasa Utara, Reki Sumampouw, mengatakan, sangat terbantu dengan adanya proyek Gold-ISMIA.

Menurut Reki dulunya masyarakat yang menggunakan merkuri dalam proses penambangan emas, setelah mendapatkan bimbingan dari GOLD-ISMIA, sejak tahun 2019 sudah beralih ke proses penambangan ramah lingkungan tanpa merkuri.

Tags: KLHKKonvensi Minamata mengenai MerkurimerkuriMinahasa UtaraPertambangan Emas Skala KecilProyek GOLD-ISMIAUNDP
Bagikan7Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan
Dukungan darilaut.id : https://saweria.co/darilautID
Previous Post

Bibit Siklon Tropis 93W Berkembang di Dekat Kepulauan Talaud

Next Post

Darian Meningkat Menjadi Siklon Tropis Parah di Samudra Hindia

Postingan Terkait

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

23 September 2023
Sosiolog UNG: Ini Tantangan Penjabat Gubernur Gorontalo

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

23 September 2023

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Grup Merdeka Menyayangkan Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

Soal Kondisi di Pohuwato, Semua Pihak Menahan Diri dan Tidak Memperpanjang Tindakan Kekerasan

Massa Merusak Fasilitas Pani Gold Project dan Membakar Kantor Bupati Pohuwato di Gorontalo

Guterres Mengeluarkan Peringatan Keras Dalam Pertemuan Iklim di New York

Skala Kerusakan Akibat Badai Daniel di Libya Belum Dapat Diprediksi

Next Post
Empat Bibit Siklon Tropis Tumbuh di Samudra Pasifik dan Hindia

Darian Meningkat Menjadi Siklon Tropis Parah di Samudra Hindia

Komentar tentang post

Dukungan

TERBARU

Cerdas Menangkal Hoaks

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Grup Merdeka Menyayangkan Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

Soal Kondisi di Pohuwato, Semua Pihak Menahan Diri dan Tidak Memperpanjang Tindakan Kekerasan

Beri Dukungan disini : https://saweria.co/darilautID

REKOMENDASI

BNPB – UGM Kerja Sama Pemasangan Sistem Peringatan Dini Tsunami

Hiu Paus Mati Terdampar di Cirebon

Laut Banda, dari Rumphius hingga Migrasi Paus Biru

Kondisi Perikanan Tangkap di Indonesia

Ikan Sidat Terancam Punah di Danau Limboto

Potensi Gelombang Tinggi Akhir Desember

Tags

LIPI Siklon Tropis gempabumi Covid-19 AMSI BMKG gorontalo BPBD KKP Basarnas TNI Angkatan Laut Samudra Pasifik KLHK teluk tomini sampah plastik Kemenhub Jepang Bibit Siklon Tropis BNPB JTWC Perubahan Iklim BRIN Ditjen Perhubungan Laut Virus Corona Banjir

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pemilihan
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.