Prof Tsung: Perubahan Iklim Memicu Longsor dan Angin Topan di Taiwan

WINDY.COM

Yogyakarta – Peneliti dari National Taiwan Normal University Taiwan Prof Tsung Yu Lee mengatakan, persoalan perubahan iklim yang terjadi saat ini menyebabkan jumlah kadar air hujan meningkat. Hal ini, menurut Prof Tsung, telah memicu terjadinya bencana longsor atau angin topan, seperti yang terjadi di Taiwan.

“Dengan curah hujan 600 mm saja bisa longsor apalagi sampai 3.000 mm sering menyebabkan bencana angin Topan,” kata Tsung saat memberikan materi dalam konferensi internasional “Manajemen Sumber Daya Lingkungan di tingkat Global”.

Konferensi ini diselenggarakan Fakultas Geografi UGM, yang berlangsung di University Club, 22-23 Oktober.
Konferensi diikuti ratusan peneliti dari dalam dan luar negeri, antara lain peneliti dari Taiwan, Belanda, Singapura dan dari beberapa negara Eropa lainnya.

Tsung mengatakan dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan intensitas kadar curah air hujan yang meningkat hingga mencapai 20 persen. Dengan jumlah curah hujan rata-rata 3000 mm per tahun.

Sudah saatnya negara dengan curah hujan yang tinggi, mengembangkan infrastruktur untuk mengelola air hujan tersebut. Air hujan ini dapat dijadikan sebagai sumber kebutuhan air yang bisa dialiri melalui keran di setiap rumah-rumah penduduk.

Peneliti Hidrologi dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Sudarmadji mengatakan, persoalan manajemen sumber daya air, dapat pula disebabkan faktor alam seperti perubahan iklim global yang menyebabkan durasi musim hujan dan kekeringan yang tidak menentu.

“Kondisi perubahan iklim menyebabkan perubahan sumber daya air,” katanya.

Peneliti lainnya menyampaikan pengelolaan sumber daya lingkungan yang mengalami penurunan kualitas akibat proses konversi lahan. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk dan aktivitas manusia dalam mengelola alam yang tidak mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan.*

Sumber: ugm.ac.id

Exit mobile version