Mustari mengatakan babirusa hidup dalam kawanan atau kelompok karena babirusa biasa hidup dalam kelompok kecil dengan seekor betina sebagai pemimpinnya (matriarchal group).
“Kelompok babirusa memiliki ikatan yang kuat sehingga mampu mempertahankan diri dari predator. Sebaliknya, babirusa jantan dewasa biasanya hidup soliter dan bergabung dengan betina dewasa pada musim kawin, ” katanya.
Pengamat dapat mengenali babirusa dari suara yang dikeluarkan karena apabila berjalan dalam kelompok, babirusa sering mengeluarkan suara yang teratur dan berbalasan, kecil dan panjang, yakni suirii.……… suuuuuiiiriiii.
Peluang terbaik untuk bertemu babirusa adalah dengan mengamati di tempat sumber air minum atau tempat berkubang yang biasa dikunjungi oleh babirusa pada musim panas. Kebiasaan berkubang ini, sebutnya, dimaksudkan untuk mendapat mineral ataupun binatang-binatang kecil (larva, cacing atau ulat) sebagai sumber protein hewani.
Babirusa kerap menggesekkan badannya pada pangkal batang pohon setelah berkubang. Hal tersebut kemungkinan dilakukan untuk mengurangi ketebalan lumpur pada tubuh atau untuk menghilangkan kutu yang dirasa mengganggu.
Menurut Mustari terdapat empat spesies babirusa yang ditemui di Indonesia, tiga di antaranya masih hidup sampai saat ini dan satu spesies telah punah.
Komentar tentang post