Jakarta – Nakhoda KM Sabuk Nusantara 102, Firdaus mengatakan, tol laut yang ada sekarang ini untuk melayani penumpang atau warga yang ada di pulau-pulau kecil atau terpencil di Teluk Tomini.
Bagi warga yang ada di pulau dapat menjual hasil perikanan atau pertanian di tempat-tempat atau pelabuhan disinggahi, sesuai dengan rute yang ada.
“Kapal ini (Sabuk Nusantara 102) melayani 8 pelabuhan,” ujar Firdaus, Senin (2/9).
Pelabuhan-pelabuhan ini berada di tiga provinsi, masing-masing Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Tol laut dengan KM Sabuk Nusantara 102 ini melayani rute Bitung – Gorontalo – Pasokan, Popoli, Melenge – Wakai – Ampana dan Poso dan sebaliknya.
KM Sabuk Nusantara 102 dengan tonase 1258 Gros Ton (GT) dapat menampung sebanyak 400 penumpang. Di kapal terdapat 170 ton air tawar, dengan toilet terpisah untuk laki-laki, perempuan dan penyandang disabilitas.
Selain KM Sabuk Nusantara 102, satu kapal tol laut Sabuk Nusantara 59 yang juga melayani rute di Kepulauan Togean. Terdapat pula kapal perintis yang melayani penumpang di pulau-pulau.
Kawasan kepulauan Togean, masuk dalam taman nasional laut. Selain itu, pada 19 Juni tahun ini telah ditetapkan sebagai cagar biosfer Togean Tojo Una-Una mencakup area seluas 2.187.632 hektar.
Kawasan taman nasional ini berada di jantung segitiga terumbu karang yang mempunyai keanekaragaman karang tertinggi di dunia, serta hutan bakau dan ekosistem pulau kecil.
Togean Tojo Una-Una merupakan rumah bagi 363 spesies tanaman, termasuk 33 spesies mangrove. Terdapat pula habitat hewan seperti tarsius (Tarsius spectrum palengensis), monyet Togean (Macaca togeanus), serta babirusa, kuskus, duyung, paus dan lumba-lumba.*
