Darilaut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar waspada terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi karena beberapa wilayah tengah memasuki masa puncak musim hujan.
“Waspada terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi, pantau terus informasi cuaca dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana,” kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, mengutip siaran pers BMKG, Kamis (5/12).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.
Guswanto mengatakan dalam sepekan ke depan, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat.
Sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Laut Natuna, di Samudra Hindia barat daya Banten, di Perairan Barat Aceh dan di Laut Arafuru turut memperkuat kondisi ini, dengan memicu peningkatan pengangkatan massa udara yang mempermudah terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya.
Selain itu, kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah.