Darilaut – Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti pentingnya prakiraan kejadian cuaca luar angkasa yang berpotensi mengganggu.
Peristiwa ini berhubungan dengan salah satu badai geomagnetik terbesar dalam beberapa dekade telah menyebabkan pertunjukan cahaya spektakuler di langit di seluruh dunia.
Dari tanggal 10-13 Mei, aurora (biasanya di daerah kutub) dapat terlihat di garis lintang yang sangat rendah.
Penampakan aurora borealis (belahan bumi utara) yang spektakuler diamati misalnya dari Florida, Italia dan Spanyol, sedangkan aurorae australis (belahan bumi selatan) dilaporkan sampai ke utara hingga Queensland di Australia.
Hal ini merupakan akibat dari badai geomagnetik ekstrem (kategori tertinggi) yang berasal dari serangkaian lontaran massa koronal (CME’s) – awan material plasma yang terlempar dari Matahari dengan kecepatan tinggi ke ruang antarplanet.
Melansir WMO, awan plasma ini membawa medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet bumi ketika menemukan planet kita dalam jalurnya melalui ruang antarplanet.
Meskipun aurora adalah tontonan yang menarik, badai geomagnetik juga berpotensi mengganggu dampak seperti tekanan yang dapat ditimbulkan pada jaringan listrik akibat arus induksi pada saluran listrik, dan kemungkinan dampak pada komunikasi dan operasi satelit.