Kemitraan baru ini akan terus dibangun berdasarkan pencapaian-pencapaian tersebut.
Perjanjian Bilateral yang baru ini merupakan tindak lanjut dari Fact Sheet Gedung Putih yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden saat pertemuan bilateral di KTT G20 di Bali tahun lalu, kata Menteri Nurbaya.
Menteri Nurbaya mengatakan perjanjian bilateral tersebut merepresentasikan peranan pendanaan iklim untuk mendukung upaya-upaya Indonesia selama ini dalam mencapai agenda FOLU Net Sink 2030.
Agenda ini membutuhkan pengeluaran yang diproyeksikan sebesar USD 14,57 miliar, yang hingga saat ini terutama bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
Administrator USAID Samantha Power mengatakan perjanjian bilateral ini akan membantu upaya-upaya Indonesia yang telah berjalan dalam pencegahan degradasi hutan, rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut, serta perlindungan satwa liar Indonesia yang luar biasa.
“Dukungan ini akan melanjutkan upaya yang dilakukan Indonesia selama tujuh tahun terakhir untuk mengurangi deforestasi hingga hampir dua pertiga,” kata Samantha Power.
“Dan dukungan ini akan membantu melestarikan sumber daya vital yang diberikan oleh hutan Indonesia yang indah dan menakjubkan: penyerap karbon yang sangat penting untuk menstabilkan iklim.”
Komentar tentang post