Darilaut – Degradasi lingkungan yang terjadi di banyak negara akan memicu kemiskinan dan konflik. Untuk itu, sebuah konferensi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang keanekaragaman hayati akan berlangsung di Kota Cali, Kolombia, di mana 196 negara akan membahas bagaimana menghentikan dan membalikkan kemunduran alam.
Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) menampilkan agenda selama 12 hari, mulai 21 Oktober hingga 1 November, yang dirancang untuk membantu umat manusia membuat “perdamaian dengan alam.”
Proses itu sangat penting untuk mendorong perdamaian dan mendukung pembangunan berkelanjutan, para pemimpin diharapkan untuk berargumen. Pertemuan itu terjadi di tengah penurunan tajam ekosistem di seluruh dunia yang menciptakan “hari esok yang berbahaya dan tidak pasti,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan.
Di Cali, perwakilan negara diharapkan untuk membahas implementasi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, sebuah perjanjian penting tahun 2022 untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya alam.
Mereka juga akan mengeksplorasi bagaimana menyalurkan miliaran dolar ke negara-negara berkembang untuk melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Selain itu, membahas aturan terobosan yang dapat mengharuskan perusahaan swasta untuk memberi kompensasi kepada negara-negara atas kemajuan berdasarkan pengurutan genetik.