Surabaya – Selama tahun 2017, kinerja pembangunan kelautan dan perikanan terwujud dengan peningkatan stok ikan dan produksi Perikanan. Kondisi ini terlihat pula dalam pertumbuhan PDB (produk domestik bruto).
“Pertumbuhan PDB perikanan di atas nasional dan sektor pertanian,” kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Prof R. Sjarief Widjaja, Ph.D FRINA, kemarin, Kamis (12/7).
Selain itu, kata Sjarief, terjadi peningkatan konsumsi ikan dan nilai tukar. Penerimaan Negara Bukan pajak (PNPB) sumberdaya alam juga mengalami hal yang sama. Di sisi lain, luas kawasan konservasi dan nilai ekspor perikanan juga mengalami peningkatan.
Kinerja pembangunan kelautan dan perikanan 2017 ini disampaikan Sjarief sebagai pembicara kunci dalam Seminar Nasional Kelautan ke XIII yang diselenggarakan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK) Universitas Hang Tuah (UHT). Seminar ini dengan tema “Implementasi hasil riset sumberdaya laut dan pesisir dalam rangka mencapai kemandirian ekonomi nasional.”
Sjarief mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim tercermin pada Kapal Bercadik dalam Relief Candi Borobudur. Kemudian, pembangunan Kapal Samudra Raksa di Kepulauan Kagean oleh Assad Abdullah al-Madni beserta kelompoknya dan Nick Burningham sebagai pakar arkeologi maritim.
Terdapat pula pidato Presiden Soekarno agar Kita Kembali menjadi Bangsa Pelaut dan arahan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan 24 Oktober 2014 lalu untuk Mengembalikan Indonesia sebagai Nagara Maritim karena Laut adalah Masa Depan Bangsa.
Menurut Sjarief, visi KKP melalui Ibu Susi Pudjiastuti adalah Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasis Kepentingan Nasional, dan Potensi Laut Indonesia Berdasarkan Ketentuan 1982 LOSC. Adapun peran Riset dan SDM dalam Pembangunan Nasional yang terwujud dalam Misi KKP 2015-2019 meliputi Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan.*
Komentar tentang post