Darilaut – Penyu adalah makhluk yang mempesona yang hidup di lautan. Namun, lautan yang luas tak membuat penyu hidup dengan leluasa.
Saat ini, penyu hidupnya terancam oleh polusi dan sampah laut. Berikut ini tujuh fakta mengenai penyu.
Pertama, di banyak bagian dunia, penyu sisik terancam oleh perburuan untuk cangkangnya yang indah.
Cangkang penyu sisik (Hawksbill turtles) digunakan oleh pengrajin untuk membuat berbagai jenis perhiasan dan pernak-pernik.
Sejarah perburuan dan pembunuhan penyu sisik untuk diambil cangkangnya hampir membuat spesies ini punah.
Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (Convention on International Trade of Endangered Species) melarang perdagangan produk penyu di pasar internasional. Termasuk cangkang penyu sisik. Perburuan dan perdagangan ilegal terus mengancam spesies ini di berbagai belahan dunia.
Kedua, penyu belimbing satu-satunya spesies penyu yang tidak memiliki cangkang keras.
Karapas (cangkang) penyu belimbing (Leatherbacks) terdiri dari tulang-tulang kecil yang saling mengunci di bawah kulit yang menutupi lapisan pendukung jaringan ikat dan lemak, serta kerangka yang lebih dalam.
Karapas memiliki tujuh lunas yang berbeda dan sirip depan secara proporsional lebih panjang dari penyu lainnya dan sirip belakangnya berbentuk dayung.
Karapas yang ramping dan siripnya yang besar membuat penyu belimbing dilengkapi secara unik untuk migrasi mencari makan jarak jauh.
Beberapa penyu belimbing berenang lebih dari 10.000 mil per tahun antara tempat bersarang dan mencari makan.
Ketiga, makanan penyu bervariasi tergantung spesiesnya.
Penyu tempayan adalah karnivora (pemakan daging), hanya sesekali memakan bahan tanaman. Spesies yang masih muda dan dewasa di perairan pantai makan sebagian besar invertebrata seperti moluska, kepiting tapal kuda, dan kepiting lainnya.
Rahangnya yang kuat dirancang untuk menghancurkan mangsanya.
Penyu sisik (Hawksbill turtles) menggunakan paruhnya yang tajam untuk menjangkau lubang-lubang kecil dan celah-celah di terumbu karang untuk menemukan sumber makanan yang mereka sukai, seperti spons.
Penyu belimbing memiliki “papil” berduri yang melapisi mulut dan kerongkongannya. Duri ini membantu untuk menjebak dan memakan spesies mangsa utamanya, ubur-ubur.
Penyu hijau (Green sea turtles) yang unik di antara spesies penyu lainnya adalah herbivora. Memakan sebagian besar lamun dan ganggang.
Makanan inilah yang membuat tulang rawan dan lemak berwarna kehijauan (bukan cangkangnya). Dari situlah nama penyu hijau berasal.
Keempat, penyu ridley memiliki kebiasaan bersarang yang unik.
Spesies penyu lekang, kemp’s ridleys dan olive ridleys (Punggung Kemp dan Punggung Zaitun) terutama bersarang dalam kelompok yang disebut “arribada.”
Arribada asal kata bahasa Spanyol yang berarti “kedatangan.” Ratusan hingga ribuan penyu datang ke darat dalam beberapa jam atau hari dan bertelur ribuan hingga ratusan ribu.
Hewan laut ini spesies penyu terkecil.
Kelima, semua penyu terancam oleh polusi dan sampah laut.
Pencemaran habitat laut dekat pantai dan lepas pantai mengancam semua penyu dan merusak habitatnya. Tumpahan minyak Deepwater Horizon di lepas pantai tercatat terbesar dalam sejarah AS dan mempengaruhi semua tahap kehidupan dan spesies penyu yang menghuni di Teluk Meksiko.
Tertelannya sampah laut merupakan ancaman lain bagi semua spesies penyu. Penyu dapat menelan sampah laut seperti pancing, balon, kantong plastik, tar atau minyak mengambang, dan bahan lain yang dikira sebagai makanan.
Mikroplastik merupakan ancaman yang meningkat bagi penyu, terutama penyu muda yang hidup dan mencari makan di dekat permukaan.
Keenam, penyu bertelur sekitar 100 butir per sarang.
Selama musim bersarang, sebagian besar spesies penyu betina akan ke darat setiap 2 minggu selama beberapa bulan dan meletakkan beberapa sarang sebelum meninggalkan area tersebut dan kembali ke tempat mencari makan.
Setiap 2 sampai 5 tahun mereka melakukan migrasi reproduksi dan kembali ke sarang di pantai di area umum tempat mereka menetas beberapa dekade sebelumnya.
Selama hidupnya, seekor betina akan menghasilkan ribuan telur dan tukik.
Ketujuh, suhu pasir sangat penting.
Jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu di dalam sarang. Suhu inkubasi yang lebih dingin menghasilkan tukik jantan dan suhu inkubasi yang lebih hangat menghasilkan tukik betina.
Temperatur yang berfluktuasi di antara kedua ekstrem tersebut akan menghasilkan campuran tukik jantan dan betina.
Sumber: Fisheries.noaa.gov
Komentar tentang post