Darilaut – Kapal berbendera Mongolia MT Great Marine berhasil dievakuasi kapal patroli Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban. Kapal Mongolia ini mengalami kerusakan mesin dan hanyut di Perairan Tanjung Berakit, Kepulauan Riau Jumat (22/1).
Dengan kesigapan dan kecepatan personil PLP Tanjung Uban melakukan operasi search and rescue atau SAR.
Kepala Pangkalan KPLP Kelas II Tanjung Uban, Capt Handry Sulfian mengatakan kapal Great Marine hanyut di Perairan Berakit karena mengalami kerusakan mesin atau trouble engine.
Kapal membawa 9 orang anak buah kapal (ABK). Semua ABK dalam kondisi selamat dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kapal Great Marine GT 2298 hanyut di perairan Tanjung Berakit dekat dengan wilayah East Out Port Limited (OPL) Malaysia. PLP Tanjung Uban langsung menerjunkan kapal patroli KPLP KN Kalimasadha P-115 untuk melakukan kegiatan SAR.
“Tiba di lokasi kejadian, personil kami langsung melakukan pemasangan tali Towing ke kapal MT Great Marine untuk ditarik menuju Dermaga Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban. Hal ini dilakukan guna pengamanan alur pelayaran di sekitar perairan berakit agar tidak terjadi kecelakaan,” kata Handry.
Kapal patroli KN Kalimasadha tiba di dermaga Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban dan berhasil menyandarkan Kapal Great Marine dengan dibantu kapal TB Maiden Bravo dan TB Maiden I.
Sesuai dengan protokol kesehatan dan guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 PLP Tanjung Uban dibantu petugas karantina langsung melakukan rapid test terhadap seluruh kru kapal atau ABK Kapal Great Marine.
Tubrukan Kapal
Sebelumnya, pada Kamis (14/1) sebuah kapal tongkang berukuran GT. 1666 tujuan Tuas Singapura mengalami kecelakaan di Kepulauan Riau.
Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun, Capt Herbert mengatakan kapal tongkang bernama PCF 2402 bermuatan debu granite sejumlah 4053 Ton yang ditarik oleh kapal TB Indah Laut 2201 ini bertubrukan dengan kapal MV Segero.
Herbert mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun tongkang PCF 2402 mengalami kerusakan pada bagian lambung kiri bagian tengah. Haluan MV Segero melekat pada lambung kiri bagian tengah tongkang PCF 2402.
Lokasi kejadian di dalam TSS Selat Singapura di Crossing Area East Bound Lane (± 3,6 NM sebelah timur Pulau Karimun Kecil).
Tidak lama setelah terjadi tubrukan kedua kapal bergerak keluar dari TSS ke arah Selatan agar tidak menghambat kapal-kapal yang berlalu lintas di dalam TSS.
Pascakejadian tersebut kapal patroli KSOP Tanjung Balai Karimun KN P-352 ke lokasi untuk melakukan pengamatan secara visual. Kemudian mengendalikan keselamatan pelayaran di lokasi dengan mengarahkan kapal MV Segero, TB Indah Laut 2201 dengan Tongkang PCF2402 untuk bergerak di perairan yang lebih aman yaitu di area STS Tanjung Balai Karimun.
Koordinasi juga dilakukan dengan unit-unit terkait seperti VTS Batam dan Pangkalan PLP Tanjung Uban. Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pelayaran di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Herbert, berdasarkan pengamatan KN P 352 sementara tidak ditemukan adanya pencemaran maupun tumpahan minyak. Pendalaman juga dilakukan terhadap penyebab kecelakaan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Komentar tentang post