Sebagai tanggapan, Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon diadopsi pada tahun 1985, diikuti oleh Protokol Montreal tentang Zat yang Menguras Lapisan Ozon pada tahun 1987.
Ini perjanjian lingkungan internasional pertama yang didukung secara universal oleh 198 negara di dunia.
Tanpa Protokol Montreal, penipisan lapisan ozon skala besar akan terjadi dengan konsekuensi besar.
Karena Protokol Montreal, kita telah menghindari dunia di mana lubang ozon yang parah akan terjadi setiap tahun di Arktik dan Antartika.
Pada pertengahan abad ke-21, penipisan ozon yang parah akan menyebar ke seluruh planet ini, termasuk daerah tropis.
Penipisan ozon memungkinkan lebih banyak radiasi UV-B mencapai permukaan bumi, tetapi UV-B juga bervariasi secara alami.
Tingkat radiasi UV-B lebih tinggi di daerah tropis daripada di garis lintang beriklim sedang atau kutub, dan lebih tinggi di ketinggian tinggi daripada di permukaan laut.
UV-B juga bervariasi secara diprediksi dengan musim (pada garis lintang beriklim sedang dan tinggi UV-B mencapai maksimum di pertengahan musim panas), dan dengan waktu (tingkat puncak terjadi sekitar tengah hari). Variasi dalam awan juga memiliki efek yang besar.
Salah satu cara untuk mengukur variasi alami UV-B ini adalah melalui indeks UV (UVI)[WHO1]. UVI adalah ukuran radiasi UV yang terbakar di bawah sinar matahari, dan sekarang umumnya digunakan untuk menunjukkan tingkat UV dalam prakiraan cuaca.