Darilaut – Ada ribuan produk dalam kehidupan sehari-hari sebagai zat perusak ozon (ODS). Seperti klorofluorokarbon (CFC), yang pada suatu waktu banyak digunakan di AC, lemari es, kaleng aerosol, dan inhaler yang digunakan oleh pasien asma.
Bahan kimia lain, seperti hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon dan metil bromida juga menguras lapisan ozon. Sebagian besar komputer, elektronik, dan bagian peralatan dibersihkan dengan pelarut perusak ozon.
Papan dasbor mobil, busa isolasi di rumah dan gedung perkantoran, ketel air dan bahkan sol sepatu dibuat menggunakan CFC atau HCFC.
Kantor, fasilitas komputer, pangkalan militer, pesawat terbang, dan kapal banyak menggunakan halon untuk proteksi kebakaran. Banyak buah dan sayuran yang dimakan difumigasi oleh metil bromida untuk membunuh hama.
Ketika molekul CFC mencapai stratosfer, akhirnya menyerap radiasi UV, menyebabkannya terurai dan melepaskan atom klorinnya.
Satu atom klorin dapat menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Terlalu banyak reaksi klorin dan bromin ini mengganggu keseimbangan kimia halus yang mempertahankan lapisan ozon, menyebabkan ozon dihancurkan lebih cepat daripada yang diciptakan.
Pada tahun 1980-an, komunitas global memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang penipisan ozon. Dengan meningkatnya bukti bahwa CFC merusak lapisan ozon dan pemahaman tentang banyak konsekuensi dari penipisan yang tidak terkendali, para ilmuwan dan pembuat kebijakan mendesak negara-negara untuk mengontrol penggunaan CFC mereka.