Darilaut – Bibit 91B (Asani) yang berada di Laut Andaman berpotensi tinggi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Bibit 94S sedang berkembang pada kategori medium.
Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama (Joint Typhoon Warning Center, JTWC) melalui layanan Zoom.earth, Senin (21/3) malam, menginformasikan bibit 91B (Asani) memiliki peluang tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis.
Citra inframerah menunjukkan bahwa bibit 91B terus mengkonsolidasikan sirkulasi tingkat rendah secara perlahan dengan pita konvektif sedang.
Citra gelombang mikro menunjukkan fitur pita tingkat rendah dan pita konvektif terfragmentasi memanjang yang membentang dari barat laut ke selatan.
Kecepatan angin maksimum 55 km per jam, tekanan udara minimum 1000 mb. Suhu permukaan laut 29-30°C.
Menurut Departemen Meteorologi Thailand, bibit 91B berkembang menjadi depresi tropis di utara Laut Andaman.
Hingga Senin (21/3) pukul 16.00 waktu setempat, depresi tropis melanda Laut Andaman bagian utara. Kecepatan angin maksimum sekira 60 km per jam.
Badai bergerak sedikit ke utara-barat laut dengan kecepatan 15 km per jam. Departemen Meteorologi Thailand memperkirakan badai akan mendarat di pantai Myanmar, pada Selasa (22/3).
Angin selatan dan tenggara yang kuat bertiup melintasi Utara, Tengah, Timur, dan Selatan. Lebih banyak hujan dan hujan lebat terisolasi yang dapat terjadi di wilayah Utara, Tengah, Timur dan Selatan.
Angin kencang dan gelombang setinggi 2 – 3 meter, serta hujan petir kemungkinan dapat terjadi di Laut Andaman.
Pusat Meteorologi Publik – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikasi (BMKG), Senin (21/3) menginformasikan potensi sistem (bibit 91B) untuk tumbuh menjadi siklon tropis 24 jam ke depan dalam kategori tinggi.
Bibit 91B memberikan dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan terhadap cuaca di Aceh, berupa hujan sedang hingga lebat.
Gelombang laut tinggi 1,25 – 2,5 meter dapat terjadi di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias dan perairan utara Pulau Sabang.
Gelombang tinggi 2,5 – 4 meter dapat terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samdura Hindia Barat Aceh hingga Nias.
Gelombang alun atau sweel penyebab banjir pesisir di Samudra Hindia barat Aceh hingga Pulau Nias.
Sementara bibit 94S yang berada di bagian barat Kepulauan Cocos (Keeling) Samudra Hindia, menurut JTWC, memiliki peluang medium untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
Citra satelit dan citra gelombang mikro menunjukkan konveksi dalam di tepi barat pusat sirkulasi tingkat rendah.
Kecepatan angin maksimum 35 – 45 km per jam atau 20-25 knot. Tekanan udara minimum 1004 mb dan suhu permukaan laut 28-29°C.
Model prakiraan, bibit 94S akan terus berkonsolidasi dan berkembang saat sistem bergerak ke arah barat daya dan akan mencapai kriteria peringatan siklon tropis dalam 1 hingga 2 hari ke depan.
Komentar tentang post