Prof. Hewitt menjelaskan, “Kami berada di wilayah yang belum dipetakan dan kami dapat mengharapkan lebih banyak catatan saat El Nino berkembang lebih jauh dan dampak ini akan berlanjut hingga 2024.”
“Ini adalah berita yang mengkhawatirkan bagi planet ini.”
Menurut Prof. Hewitt suhu permukaan laut global mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun baik di bulan Mei maupun Juni.
Konsekuensi dengan suhu seperti itu akan memberikan efek langsung pada iklim dan berdampak pada distribusi perikanan dan sirkulasi laut secara umum.
Bukan hanya suhu permukaan, kata Prof. Hewitt, seluruh lautan menjadi lebih hangat dan menyerap energi yang akan tetap ada selama ratusan tahun.
“Lonceng alarm berdering sangat keras karena suhu permukaan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya di Atlantik Utara,“ kata Prof. Hewitt.
Gelombang panas laut yang ekstrem diamati di sekitar Irlandia, Inggris, dan di Laut Baltik.
Suhu hangat di Atlantik Utara disebabkan oleh kombinasi sirkulasi anomali jangka pendek di atmosfer dan perubahan jangka panjang di lautan, menurut penilaian dari Copernicus Climate Change Service. Hal ini tidak berhubungan dengan El Nino, yang berkembang di Pasifik sekitar khatulistiwa (tropis).
Menurut Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Carlo Buontempo, kondisi luar biasa di Atlantik utara ini menyoroti kompleksitas sistem Bumi, dan mengingatkan kita akan pentingnya memantau iklim global dalam waktu yang nyata.
Komentar tentang post