Darilaut – Cekakak belukar sejenis dengan burung raja udang. Habitat burung ini mencakup areal yang luas, mulai dari tepi pantai, seperti kawasan hutan mangrove hingga lahan di ketinggian 900 meter dari permukaan laut (dpl).
Habitat burung dari suku Halcyonidae (Alcedinidae) dengan genus Halcyon ini di perkebunan kelapa sawit, pohon-pohon tepi jalan, persawahan, kebun, kolam, bendungan, kanal air, sungai kecil dan rawa nipah.
Melansir laman resmi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Sumatera, seperti di Taman Nasional Batang Gadis, cekakak belukar sering terlihat sendirian dan suka mengunjungi daerah atau lahan terbuka di dekat air, menggantikan Cekakak sungai sebagai raja udang.
Spesies ini sangat lincah. Saat mencari mangsanya cukup ribut di lahan terbuka, sungai, kolam dan pantai. Mangsanya berupa serangga, yuyu, kodok, katak, ular dan anak burung.
Di dalam daftar Red List International Union for the Conservation of Nature (IUCN) status konservasi beresiko rendah atau Least Concern (LC).
Burung ini disebut juga Cekakak dada putih. Memiliki tubuh berukuran agak besar (27 cm).
Berwarna biru dan coklat di dagu dan tenggorokan, serta putih di dada. Kepala leher dan sisa tubuh bagian bawah coklat.
Komentar tentang post