Darilaut – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan satu warga hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Selatan melaporkan wilayahnya dilanda angin kencang, banjir dan tanah longsor yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi berdurasi lama pada Kamis (30/6). Wilayah terdampak yakni Desa Toineke di Kecamatan Kualin.
Hasil pendataan sementara mencatat 100 rumah terdampak, enam rumah rusak berat, satu unit sekolah rusak berat dan lahan pertanian warga.
Tinggi debit air pada saat terjadi banjir berkisar antara 150 sentimeter. Warga terdampak memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tni-Polri, Basarnas, pemerintah daerah, relawan dan masyarakat bekerjasama untuk melakukan manajemen darurat berupa pendataan dan pemantauan.
Upaya evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang juga terus dilakukan di sekitar aliran sungai.
Sementara itu, upaya perbaikan jalan dan jembatan yang rusak pascalongsor juga tengah diinisiasi untuk memudahkan lalu lintas para warga. Hasil pemantauan dilapangan, banjir sudah mulai berangsur surut di beberapa titik dan menyisakan lumpur.
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan menetapkan status tanggap darurat hingga 14 hari ke depan. Hal ini diambil guna memberikan percepatan penanganan darurat terhadap warga terdampak.
Di Kabupaten Malaka, sebanyak lima kecamatan terdampak banjir setelah hujan lebat yang terjadi pada Rabu (29/6).
BPBD Kabupaten Malaka menginformasikan guyuran hujan intensitas tinggi memicu meluapnya debit air Sungai Wamena. Saat banjir berlangsung tinggi muka air terpantau sekitar 50 cm.
Sebanyak 3.000 unit rumah yang tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Wewiku, Malaka Barat, Malaka Tengah, Weliman dan Kobalima terendam banjir tersebut.
Selain rumah, banjir mengakibatkan lahan pertanian tergenang air. BPBD masih melakukan pendataan luas lahan yang rusak akibat banjir.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Nagekeo. Banjir tersebut berdampak pada 200 KK yang tersebar di empat kecamatan.
Wilayah terdampak yang berada di Pulau Flores tersebut antara lain Kecamatan Mauponggo, Nanga Roro, Keo Tengah dan Bowaway. Tidak ada laporan korban jiwa atau warga yang luka-luka akibat banjir tersebut.
Menghadapi potensi bahaya susulan, BPBD Kabupaten Nagekeo telah meminta warga untuk tetap waspada.
Maluku Barat Daya
Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, mengakibatkan sejumlah keluarga mengungsi, pada Kamis (30/6).
BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya mencatat dua desa di dua kecamatan terdampak, yaitu Desa Jesuru di Kecamatan Pulau Romang dan Desa Wulur di Damer.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 88 KK atau 418 jiwa mengungsi. BPBD setempat tidak merinci warga mengungsi akibat banjir maupun longsor. Selain itu, pihaknya masih memutakhirkan data populasi terdampak.
Tak hanya dampak korban, pemerintah daerah juga mengidentifikasi kerusakan ringan pada rumah sebanyak 64 unit dan jembatan 4 unit.
Penanganan darurat telah dilakukan oleh personel BPBD yang dibantu aparat desa setempat. Bantuan logistik pun didistribusikan kepada warga terdampak. Tercatat sembako dikirimkan BPBD, antara lain beras, mie instan dan lauk pauk.
Bupati Maluku Barat Daya telah mengeluarkan keputusan penetapan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah Longsor. Surat keputusan itu bernomor: 362 -209 Tahun 2022. Masa berlaku status tanggap darurat terhitung sejak 30 Juni sampai dengan 13 Juli 2022 atau 14 hari.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.
Pemerintah daerah hingga tingkat desa diharapkan berperan aktif untuk menyampaikan informasi cuaca maupun kesiapsiagaan sehingga dampak bencana dapat dicegah dan dihindari.
Komentar tentang post