Darilaut – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan satu warga hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Selatan melaporkan wilayahnya dilanda angin kencang, banjir dan tanah longsor yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi berdurasi lama pada Kamis (30/6). Wilayah terdampak yakni Desa Toineke di Kecamatan Kualin.
Hasil pendataan sementara mencatat 100 rumah terdampak, enam rumah rusak berat, satu unit sekolah rusak berat dan lahan pertanian warga.
Tinggi debit air pada saat terjadi banjir berkisar antara 150 sentimeter. Warga terdampak memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tni-Polri, Basarnas, pemerintah daerah, relawan dan masyarakat bekerjasama untuk melakukan manajemen darurat berupa pendataan dan pemantauan.
Upaya evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang juga terus dilakukan di sekitar aliran sungai.
Sementara itu, upaya perbaikan jalan dan jembatan yang rusak pascalongsor juga tengah diinisiasi untuk memudahkan lalu lintas para warga. Hasil pemantauan dilapangan, banjir sudah mulai berangsur surut di beberapa titik dan menyisakan lumpur.
Komentar tentang post