Darilaut – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menaikkan tingkat aktivitas Gunung api Iya di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi ancaman lontaran batu pijar saat terjadi letusan. Begitu pula potensi tsunami apabila material erupsi dengan volume besar masuk ke dalam laut.
Kepala Badan Geologi Dr. Muhammad Wafid mengatakan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, Gunung api Iya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas serta potensi ancaman bahaya. Level Saiaga terhitung mulai tanggal 5 November 2024 pukul 18.00 Wita.
Sehubungan dengan peningkatan altivitas tersebut, kata Wafid, masyarakat di sekitar Gunung api Iya dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di kawasan rawan becana III dan II baik darat dan laut di dalam radius 3 km dan sektoral 5 km ke arah Selatan.
Gunung api Iya memiliki ketinggian 637 m di atas permukaan laut. Iya merupakan gunungapi strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir tahun 1969, dengan selang waktu erupsi antara 1–60 tahun.
Karakter erupsi Gunung api Iya umumnya berlangsung di kawah utama berupa erupsi magmatik yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava disertai dengan adanya runtuhan pada puncak.