Darilaut – Masih ingat dengan bayi orca yang terdampar di dekat Plimmerton, utara Wellington, pada Minggu 11 Juli lalu? Hari ini, Rabu (22/9) Departemen Konservasi (DOC) Selandia Baru merilis dokumen lengkap bayi orca bernama Toa tersebut.
Dokumen tersebut diterbitkan untuk menindaklanjuti keinginan publik agar DOC menguraikan secara lengkap bayi orca yang terdampar di dekat Plimmerton tersebut pada bulan Juli tahun ini.
Bayi orca ini diberi nama ‘Toa’ oleh tangata whenua Ngāti Toa Rangatira, dan dirawat oleh sukarelawan. Setiap hari kondisi bayi orca dipantau oleh dokter hewan dan selama 12 hari dilakukan upaya untuk menyatukan dengan polongnya. Hanya saja, bayi orca itu mati sebelum polong atau pod ditemukan.
Direktur Lower North Island Jack Mace mengatakan ini adalah respons terdampar terlama DOC untuk seekor hewan.
“Itu adalah situasi yang unik dan dinamis, dengan latar belakang minat dan masukan masyarakat yang kuat, cuaca yang memburuk, dan dekat dengan ibu kota kami,” katanya.
Setelah kematian anak sapi, kata Jack Mace, kami menerima banyak permintaan informasi tentang ahli mana yang kami konsultasikan, saran yang diterima, dan bagaimana membuat keputusan.
“Kami secara proaktif merilis dokumen di situs web kami termasuk perencanaan skenario kami, laporan dokter hewan, dan perincian biaya.”
Komentar tentang post