Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan, meskipun laut Luwuk Banggai sudah sangat bersih dan indah, namun masih banyak nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak (destructive fishing). Penangkapan ikan ini dengan menggunakan potas atau bom.
Menurut Susi, hal ini membuat terumbu karang rusak dan mati. Padahal terumbu karang adalah tempat ikan memijah dan berkembang biak.
Menteri Susi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (25/7). Dalam kunjungan kerja ini, lebih dari 500 nelayan setempat melakukan silaturahmi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) M Zulficar Mochtar, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina, dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Agus Suherman.
Tak hanya menggunakan bom, menurut Susi, kebiasaan konsumsi plastik masyarakat yang tinggi juga menjadi sorotan. Pasalnya plastik yang digunakan menjadi pencemar di lautan, merusak ekosistem di dalamnya.
Menteri Susi memberikan apresiasi atas perairan Luwuk (kecamatan di Kabupaten Banggai) yang bebas dari sampah.
Komentar tentang post