Darilaut – IPB University kehilangan salah satu dosen terbaiknya. Dr Hawis Madduppa, ilmuwan muda ahli keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan genetika laut meninggal dunia.
Dr Hawis yang juga Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University wafat Selasa (10/5). Dr Hawis adalah Associate Professor di IPB University
Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan duka yang mendalam. “Dr Hawis Madduppa adalah dosen yang menjadi kebanggaan IPB University. Beliau bukan dosen biasa, melainkan dosen muda inspiratif yang benar-benar mendidik mahasiswa untuk mencintai sains, peduli masalah sosial, rendah hati, dan cinta keanekaragaman hayati,” kata Prof Arif Satria seperti dikutip dari Ipb.ac.id.
“(Dr Hawis Madduppa) adalah ilmuwan yang mengembangkan teknologi DNA Barcoding untuk pelestarian keanekaragaman hayati nusantara. IPB University kehilangan guru terbaiknya. Semoga semangat dan inspirasinya terus hidup dan membawa manfaat untuk kemaslahatan.”
Hawis Madduppa lahir di Watampone pada tanggal 26 Maret 1979. Setelah menamatkan sekolah menengah atas (SMA), melanjutkan studinya pada program Sarjana Ilmu dan Teknologi Kelautan, IPB University dan lulus pada tahun 2003.
Kemudian menyelesaikan gelar Master Biologi Laut, di IPB University. Meraih gelar doktor pada tahun 2012 dari Biotechnology and Molecular Genetics, University of Bremen, Jerman.
Hawis terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) periode 2020-2021. ALMI merupakan wadah para ilmuwan muda terkemuka di Indonesia. ALMI didirikan di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Dalam perjalanan karirnya, Dr Hawis telah banyak berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati laut.
Pada tahun 2013, mendirikan Laboratorium Keanekaragaman Hayati dan Biosistematika Kelautan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, IPB University.
Selanjutnya mendirikan Perusahaan Oceanogen Baruga Indonesia. Laboratorium berfokus pada keanekaragaman hayati laut, khususnya vertebrata, dengan perhatian khusus pada genetika evolusioner, ekologi molekuler, dan ekologi ikan.
Hawis terdaftar sebagai anggota jaringan kolaboratif The Diversity of the Indo-Pacific Network (DIPnet).
Melalui jaringan kolaboratif ini, Hawis merilis data genetik populasi ke dalam database yang dapat dicari. Selain itu, penelitian DNA Barcoding yang dapat digunakan untuk konservasi biota laut.
Komentar tentang post