Darilaut – Banjir dahsyat yang melanda Filipina di akhir tahun ini telah menewaskan 25 orang dan 26 masih dalam pencarian.
Korban hilang dan meninggal dunia ini akibat efek garis geser yang memicu hujan deras dan banjir di Visayas dan Mindanao.
Kantor Berita Filipina, Philippine News Agency (PNA) melaporkan jumlah korban tewas akibat efek garis geser yang memicu hujan deras dan banjir di Visayas dan Mindanao, telah meningkat menjadi 25 orang dan 26 orang hilang.
Menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC, National Disaster Risk Reduction and Management Council), Rabu (28/12), dari 25 kematian yang dilaporkan, dua berasal dari Visayas Timur (Wilayah 8) dan satu dari Semenanjung Zamboanga (Wilayah 9).
Masih dalam konfirmasi adalah 22 laporan kematian – 16 di Mindanao Utara (Wilayah 10), 5 Bicol (Wilayah 5), dan satu di Semenanjung Zamboanga.
Jumlah orang hilang berdiri di 26 – 12 telah dikonfirmasi dan dapat dipecah menjadi 11 di Wilayah 8 dan satu Semenanjung Zamboanga.
Badan tersebut masih melakukan verifikasi untuk 14 laporan orang hilang, 12 di Wilayah Bicol dan 2 di Mindanao Utara.
Tercatat jumlah korban yang mengalami luka-luka sebanyak sembilan orang dengan satu dikonfirmasi di Semenanjung Zamboanga dan delapan menjalani validasi di Mindanao Utara.
Komentar tentang post