Darilaut – Hasil survei yang dilakukan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menunjukkan tingkat ekonomi nelayan membaik sepanjang tahun 2021 meski pandemi Covid-19 masih melanda. Sebagian besar nelayan tradisional mengaku hasil tangkapan seluruhnya terserap oleh pasar.
Survei KNTI terkait hasil tangkapan yang terjual. Responden survei sebanyak 5.292 nelayan di 25 wilayah di Indonesia.
Waktu pengumpulan data berlangsung selama satu bulan sejak April hingga Mei 2021. Hasil survei menujukkan bahwa 78,43 persen produksi tangkapan nelayan seluruhnya terjual.
Ketua Umum KNTI Riza Damanik dalam dialog publik secara daring, Rabu (7/7), mengatakan, ekonomi nelayan di tahun 2021 ini sudah mulai membaik. Hal itu ditandai dengan normalisasi ekonomi nelayan yang terlihat dari peningkatan hasil tangkapan yang terjual.
Survei tersebut merupakan lanjutan dari survei yang digelar tahun sebelumnya untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat khususnya nelayan, saat pandemi Covid-19 baru berlangsung.
Hasilnya, saat itu terjadi penurunan penjualan hasil tangkapan nelayan sebanyak 72 persen dibanding sebelum terjadi pandemi secara global.
“Jadi posisi market perikanan di dalam negeri hari ini sudah mulai pulih. Itu ditandai dengan 78 persen dari nelayan kita bisa menjual keseluruhan hasil tangkapan ikannya di pasar,” kata Riza.
Komentar tentang post