Jakarta – Kapal Riset Geomarin III (GOMA) telah menyelesaikan Ekspedisi Indonesia PRIMA (Indonesia Program Initiative on Maritime Observation and Analysis) 2018. Kapal berlabuh di Pelabuhan Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Seperti ditulis litbang.esdm.go.id, pada 24 Mei hingga 14 Juni 2018, kapal ini melakukan ekspedisi bersama Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Perjalanan Ekspedisi Indonesia PRIMA untuk meningkatkan akurasi observasi cuaca dan prediksi cuaca kelautan di Samudera Hindia.
Terdapat lima titik yang dilalui dalam ekspedisi PRIMA. Mulai dari Pelabuhan Cirebon, perairan Barat Sumatera hingga Teluk Benggala dan mengakhiri perlayaran di Pelabuhan Sibolga Sumatera Utara.
Dalam ekspedisi ini dilakukan pengambilan data meteorologi maritim, atmosfer dan oseanografi. Kemudian melakukan pengamatan marine-geofisika dan cuaca setiap jam selama rute pelayaran. Ketersediaan data di Samudera Hindia sangat penting untuk prediksi iklim secara global. Karena iklim di Samudera Hindia dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim dalam skala regional, maupun global.
Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Pemetaan Geologi Kelautan dan tiga orang surveyor Puslitbang Geologi Kelautan turut dalam ekspedisi ini. Selain itu, tim dari BMKG, Taruna dan Dosen Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG), Universitas Sriwijaya dan NOAA.
Data hasil ekspedisi pengataman Bouy-RAMA terintegrasi dengan portal MIDAS (Maritime Integrated Data System). Sebuah portal untuk seluruh kegiatan yang terkait dengan kelautan secara real-time. Jika sudah terintegrasi dengan data terbaru, akan sangat bermanfaat dalam pemahaman terhadap cuaca dan iklim, serta sektor kemaritiman negara Indonesia di masa depan.
Ekspedisi ini merupakan bentuk partisipasi Indonesia dalam Global Ocean Observing System (GOOS). Observasi laut melalui Indonesia PRIMA sudah dilakukan untuk yang ke empat kalinya. Kegiatan Indonesia PRIMA ini sebagai bagian dari gagasan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.*
Komentar tentang post